Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Harga TBS Anjlok Akibat Larangan Ekspor CPO, Petani Sawit: Anak Kami Terancam Putus Kuliah

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis · Selasa 17 Mei 2022 17:52 WIB
https: img.okezone.com content 2022 05 17 620 2595616 harga-tbs-anjlok-akibat-larangan-ekspor-cpo-petani-sawit-anak-kami-terancam-putus-kuliah-LB5kSw3tpj.jpg Petani sawit sebut larangan ekspor cpo sangat merugikan (Foto: Antara)
A A A

JAKARTA – Larangan ekspor CPO membuat harga TBS (Tandan Buah Segar) anjlok. Ketua DPD Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Bagus Budiantoro mengatakan kondisi petani sawit saat ini sangat menderita dari adanya kebijakan larangan ekspor CPO.

Bagus mengatakan adanya larangan ekspor CPO membuat TBS tidak banyak terserap oleh perusahaan, karena produksi CPO saat ini berkurang gratis akibat larangan ekspor.

Hal tersebut membuat banyak TBS petani memiliki harga jual yang cukup rendah, yang tidak masuk dengan hitungan biaya produksi sawit itu sendiri. Kalaupun ada angkanya sangat kecil yang membuat para petani kesusahan.

"Harga yang kemarin ditetapkan sebesar Rp4.000-Rp5.000 ribu sekarang jatuh menjadikan Rp1.000, sehingga kami tidak bisa membeli kebutuhan perawatan sawit," ujarnya kepada MNC Portal saat aksi unjuk rasa Apkasindo, Selasa (17/5/2022).

Bahkan Bagus mengatakan keuntungan yang didapat dari harga TBS saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya karena harga sawit yang jauh berbeda lebih murah daripada sebelumnya.

Follow Berita Okezone di Google News

"Sekaligus membiayai keluarga dan anak-anak kami yang kuliah, dan akan terancam putus kuliah," sambung Bagus.

Hal tersebut menjadi alasan APKASINDO menggelar aksi pada hari ini untuk meminta pemerintah mencabut aturan larangan ekspor sawit buntut dari langka dan mahalnya harga minyak goreng di dalam negeri.

Aksi tersebut digelar sejak pagi hari yang bertempat di dua titik, pertama di Kantor Kemenko Ekon dan berlanjut di patung kuda Monas. Ujungnya masa aksi telah diterima oleh perwakilan kantor staff presiden untuk berdialog dengan pemerintah.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini