Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Rancang Ketahanan Sistem Kesehatan Global, Kemenkes Fokus Pada 3 Faktor

Kevi Laras, Jurnalis · Selasa 07 Juni 2022 12:36 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 07 620 2607059 rancang-ketahanan-sistem-kesehatan-global-kemenkes-fokus-pada-3-faktor-EmUwXStwmu.jpg Menkes Budi Guna Sadikin. (Foto: Youtube)
A A A

PANDEMI Covid-19 membuat banyak negara, termasuk Indonesia, menyadari pentingnya sistem kesehatan. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun merancang ketahanan sistem kesehatan secara global.

Dalam membangun sistem tersebut, Kemenkes berfokus pada tiga, yakni pertama mobilisasi sumber daya keuangan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi

“Jadi kalau ada pandemi lagi ke depannya harus ada cadangan dananya,” kata Menkes Budi saat memimpin Health Working Group kedua, dikutip dari laman Kemenkes, Selasa (7/6/2022)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia akan memformalkan pembentukan dana persiapan pandemi. Kemudian, fokus ketiga yaitu optimalisasi pengawasan genomik dan penguatan mekanisme berbagi data terpercaya untuk memberikan insentif bagi kesehatan masyarakat global yang kuat.

Dengan menggunakan platform berbagi data universal (model GISAID+). "Harus dibangun struktur dan mekanisme untuk memobilisasi sumber daya secara cepat dan adil sehingga tindakan medis darurat dapat diakses oleh semua negara saat krisis kesehatan terjadi, baik saat ini maupun jika terjadi ancaman kesehatan lain di masa mendatang,” katanya

Platform GISAID+ guna memudahkan semua negara G20 untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dan data, tidak hanya untuk pandemi saat ini, tetapi juga pada patogen global lainnya memiliki potensi pandemi di masa depan. Gagasan tersebut, telah mendapat dukungan sepenuhnya oleh negara-negara seperti Italia, China, Argentina, Korea dan European Union.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara Amerika Serikat, India, Perancis dan Afrika Selatan juga mendukung dengan sejumlah rekomendasi, seperti mekanisme pembiayaan yang lebih detail dan penekanan pada pentingnya keadilan akses pada tindakan medis esensial. "Perlu mengkonsolidasikan dan memastikan model saat ini dapat diubah menjadi pendekatan yang lebih permanen, global, dan inklusif,” jelas Budi

Di berharap dapat diperoleh persetujuan oleh seluruh negara anggota G20 untuk mengakui penggunaan GISAID sebagai platform universal. “Kita mau memastikan ada persetujuan agar semua Lab di dunia bisa berbagi data patogen kalau ada pandemi berikutnya,” tuturnya.

Sekadar informasi, Uni Eropa (UE) telah mengesahkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di wilayahnya mulai 11 Mei 2022. Pengesahan itu dilakukan melalui keputusan pelaksanaan yang memuat pengakuan kesetaraan atas sertifikat vaksinasi yang dikeluarkan oleh Indonesia, menurut keterangan KBRI Brussels.

Melalui pemberlakuan penyetaraan itu, maka QR code yang ada di aplikasi PeduliLindungi dapat terbaca di 27 negara anggota Uni Eropa. Dengan demikian, warga Indonesia yang akan berkunjung ke Uni Eropa tidak perlu lagi mendaftarkan QR Codenya secara terpisah.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini