"Perbankan menjadi menarik ketika perekonomian membaik, dimana masyarakat membutuhkan kredit untuk modal usaha. Di sisi lain, likuiditas perbankan kita yang masih tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan kenaikan Giro Wajib Minimum," katanya,
Sementara perekonomian akan membaik, otomatis tingkat konsumsi masyarakat juga akan meningkat. Sementara itu, obligasi pemerintah dapat dikatakan sebagai instrumen safe haven.
Untuk instrumen pasar modal yang menarik bagi investor, menurut John, adalah dengan pencatatan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias IPO.
"IPO sangat menarik, seiring dengan kebutuhan dana segar di tengah potensi kenaikan suku bunga acuan. Memperoleh dana melalui IPO bisa lebih murah dan efisien, dibandingkan dengan sumber dana kredit perbankan (misalnya) yang akan mengalami kenaikan suku bunga," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)