KASUS cacar monyet atau monkey pox membuat kekhawatiran tersendiri bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pasalnya, kasus cacar monyet ini pun sudah memakan korban di berbagai negara.
Tebaru, Spanyol melaporkan kematian pertamanya pada akhir pekan kemarin, tak lama setelah Brasil melaporkan kematian terkait cacar monyet pertama di luar Afrika dalam gelombang penyakit saat ini.
Nah, salah satu penyebab meluasnya kasus cacar monyet ini pun dituding karena kebiasaan gonta-ganti pasangan yang banyak dilakukan pada kelompok pria gay dan biseksual. Karena itu, WHO pun mengimbau agar gay dan biseksual kurangi pasangan seks mereka. Ini harus dilakukan oleh kelompok tersebut demi membantu menghentikan penyebaran virus cacar monyet di masyarakat.
"Untuk pria yang berhubungan seks dengan pria, saat ini dimohon kurangi jumlah pasangan seksual Anda. Pikir lagi ketika ingin melakukan hubungan seksual dengan pasangan baru yang mana itu meningkatkan risiko kena cacar monyet," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen WHO, dikutip dari Stat News.
Cacar monyet yang saat ini menyebar di banyak negara itu menyerang lebih banyak pada kelompok pria berhubungan seks dengan pria. Kelompok ini pun kebanyakan dari mereka suka bergonta-ganti pasangan yang bisa meningkatkan risiko penyebaran semakin luas.
Kesulitan terjadi di kasus ini saat para pria yang berhubungan seksual dengan pria lain tidak bisa menjelaskan secara pasti kontak dekat mereka. Upaya surveilans tidak maksimal karena kebanyakan dari mereka tidak saling mengenal dengan siapa dia berhubungan seksual.
"Karena itu vaksinasi menjadi upaya yang bisa dilakukan untuk menekan angka kasus. Edukasi pada kelompok pria yang berhubungan seksual dengan pria diperlukan agar mereka mau menerima vaksin," tambah laporan tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News