KABAR duka yang menyelimuti PSS Sleman usai kehilangan suporter setianya, juga dirasakan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI). Melalui Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan berharap kejadian ini tidak terulang lagi.
Pria 60 tahun itu juga menegaskan kepada semua pihak, agar saling menjaga satu sama lain ketika tengah mendukung tim kesayangannya berlaga. Selain itu, ia juga meminta timnya dari Divisi Pembinaan Suporter terus berkomunikasi dengan semua pencinta sepakbola di Indonesia, agar insiden ini tidak terulang lagi.
(Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan)
Ya, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, salah satu suporter PSS Sleman, Tri Fajar Firmansyah meninggal dunia akibat bentrokan antar suporter. Almarhum Tri Fajar jadi korban salah sasaran bentrok oknum suporter di sekitar Yogyakarta.
Hal itu dipicu laga antara Persis Solo vs Dewa United yang berlangsung di Stadion Madya Magelang, pada Senin 25 Juli 2022 silam. Insiden bentrokan antara suporter Persis Solo dengan sekumpulan warga di Jalan Tugu Gejayan yang diduga merupakan suporter PSIM Yogyakarta. Bentrokan tersebut pun memakan satu korban jiwa.
Tri Fajar salah satu suporter PSS Sleman harus meregang nyawa, setelah mengalami koma. Sebenarnya, Tri Fajar tidak terlibat dalam keributan tersebut yang ketika itu sedang menjaga parkir di kawasan Babarsari menjadi korban salah sasaran.
Mengenai hal tersebut, Mochamad Iriawan mengatakan PSSI turut berduka cita atas meninggalnya salah satu suporter PSS Sleman dalam insiden tersebut. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menjelaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan sesuai dengan keinginan PSS Sleman untuk mencari pelaku pengeroyokan.
Follow Berita Okezone di Google News