PENYAKIT mematikan Legionnaires ditemukan di Argentina dan sudah memakan korban 4 orang meninggal dunia. Penyakit Legionnaires sendiri pernah ditemukan di Indonesia, tepatnya di Bali (1996), Karawaci Tangerang (1999), dan sejumlah wilayah lain di Indonesia.
Penyakit ini mematikan jika penanganan terlambat diberikan, karena pasien yang terpapar penyakit ini akan mengalami gejala pneumonia serius mirip dengan Covid-19. Meski mematikan, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa penyakit Legionnaires bukan penyakit yang menular antarmanusia.
"Penyakit Legionnaires yang jadi outbreak di Argentina bukanlah penyakit yang menular dari manusia ke manusia," tegas Dicky Budiman saat dihubungi MNC Portal.
Penyakit yang disebabkan oleh paparan bakteri Legionella ini umumnya menginfeksi lewat paparan air atau udara yang mengandung air tercemar, seperti bangunan dengan AC sentral yang mana unit penyimpanan airnya tidak dirawat dengan benar. "Pada kebanyakan kasus, bakteri Legionella ini ditemukan di fasilitas kesehatan yang sumber airnya tercemar bakteri," ungkapnya.
Dicky melanjutkan, dengan begitu penting dilakukan perawatan sistem pendingin dan penyimpanan air secara berkala bagi bangunan di kota-kota besar. Ketika sumber bakteri ditemukan, pencegahan bisa dilakukan dengan efektif.
"Ketika sumber bakteri teridentifikasi, segera lakukan dekontaminasi agar bakteri tidak semakin meluas dan membahayakan manusia. Ini prinsip penanganannya," tambah Dicky.
Seseorang yang terpapar bakteri Legionella dapat mengembangkan dua penyakit yang berbeda, Legionnaires dan demam Pontiac. Pajanan bakteri ini jika diabaikan bisa mematikan, terlebih bila bakteri sudah hidup di paru-paru.
Follow Berita Okezone di Google News