JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) dan PT Ormat Geothermal Indonesia melakukan kerja sama dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan teknologi binary atau binary plant. Langkah itu untuk mendukung percepatan transisi energi berkelanjutan.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dan Direktur Utama PT Ormat Geothermal Indonesia dan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury di Nusa Dua, Bali, Selasa 18 Oktober 2022.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan studi bersama untuk pengembangan teknologi binary antara PGE dan Ormat dapat mengakselerasi pengembangan panas bumi di Indonesia. Apalagi potensi pengembangan panas bumi dengan implementasi teknologi binary di wilayah kerja panas bumi PGE dapat meningkatkan kapasitas terpasang hingga 210 megawatt (MW).
"Teknologi binary unit merupakan fasilitas yang memanfaatkan brine (cairan /air panas bumi) untuk menghasilkan listrik sebelum brine tersebut diinjeksi kembali ke dalam bumi, sehingga dapat menambah kapasitas listrik yang dihasilkan," kata Ahmad dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
BACA JUGA:Geber Panas Bumi, RI Kembangkan Skema Bisnis Baru
Saat ini, teknologi binary telah diaplikasikan di PGE Area Lahendong, Sulawesi Utara dengan kapasitas 500 kW sebagai proyek percontohan penerapan binary cycle di wilayah kerja PGE.
Menurut Ahmad, keunggulan dari teknologi ini dari sisi hulu pembangunan binary unit tidak memerlukan pemboran sumur baru sehingga lebih cepat dan risikonya lebih rendah. Dari sisi konstruksi pembangunannya juga lebih cepat karena sistemnya modular sehingga investasinya juga lebih efisien.
“Kami berharap kolaborasi yang dilakukan oleh PGE dan Ormat ini dapat menjadi milestone perkembangan panas bumi di Indonesia, “ujar Ahmad.
Follow Berita Okezone di Google News