Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Transisi Energi, Pemanfaatan Panas Bumi Diperluas Tak Hanya untuk Listrik

Antara, Jurnalis · Jum'at 28 Oktober 2022 18:55 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 28 620 2696644 transisi-energi-pemanfaatan-panas-bumi-diperluas-tak-hanya-untuk-listrik-VQdU7rVDyO.jpg Pemanfaatan Panas Bumi Diperluas (Foto: PGE)
A A A

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berupaya untuk memanfaatkan panas bumi tidak sekadar untuk kebutuhan ketenagalistrikan.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan banyak hal dari energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan lebih dari listrik, seperti untuk menghasilkan green hydrogen dan green ammonia sehingga menghasilkan energi yang lebih bersih.

Di kalangan praktisi industri energi, pemanfaatan ini disebut sebagai pemanfaatan langsung energi panas bumi.

Yuniarto mengatakan Indonesia merupakan negara dengan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi salah satu terbesar di dunia dan memiliki kapasitas terpasang sekitar 10% dari potensi energi panas bumi yang ada, dan ini merupakan potensi yang sangat besar kedepannya.

"Saat ini, kita telah memiliki momentum transisi energi dan itu akan menjadikan para pemangku kepentingan mendukung pengembangan energi baru terbarukan yaitu panas bumi yang merupakan energi yang ramah lingkungan dan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem energi baru yang berkelanjutan," katanya dalam acara Singapore International Energy Week (SIEW) 2022 yang digelar Singapore Energy Market Authority (EMA) seperti dikutip keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (28/10/2022).

BACA JUGA:Terbesar Kedua di Dunia, Investasi Panas Bumi Indonesia Miliki Peluang Besar 

Menurut dia, PGE di masa depan akan menjadi pengembang panas bumi yang terbesar. Ke depan, PGE juga akan menjadi katalis dekarbonisasi.

"PGE sedang mempersiapkan dan menciptakan nilai yang lebih besar dari panas bumi itu sendiri, misalnya dalam pengembangan green hydrogen dan green ammonia," ujarnya.

Yuniarto juga melakukan pertemuan dengan Chief Executive, Energy Market Authority (EMA) Singapore Ngiam Shih Chun, yang tertarik untuk kerja sama panas bumi antara PGE dan Singapura.

Dia menyatakan Singapura berencana untuk berinvestasi lebih banyak dalam membangun energi hijau yang baru. Perubahan iklim yang terjadi memberikan ancaman sekaligus peluang yang baru terkait keberlanjutan.

"Kami tertarik dengan energi panas bumi dan juga telah mengerahkan lebih banyak upaya menggali potensi panas bumi di Singapura," kata Shih Chun.

Yuniarto mengatakan dalam menjalankan bisnisnya, PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi environment, social, and governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.

PGE saat ini mengelola 13 wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1,8 GW.

Sebanyak 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario kontrak operasi bersama.

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini