JAKARTA - Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia sudah seharusnya terus memperkuat sektor hulu dan hilir industri kelapa sawit dengan berbagai inovasi dan terobosan baru.
“Inovasi dan terobosan-terobosan baru sangat diperlukan agar industri kelapa sawit dapat terus berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat,” ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
BACA JUGA:Pembebasan Pungutan Ekspor CPO Diperpanjang, Pengusaha Sawit: Industri Sudah Kembali Normal
Untuk itu, PTPN III melalui anak usahanya, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) dan unit kerja Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) membuka dua pusat pembelajaran, yakni Oil Palm Education Center (OPEC) dan Coffee Cocoa Learning Center (CCLC) di Kawasan Oil Palm Science Techno Park (OPSTP) Medan, Sumatera Utara.
"Di dalam OPEC, terdapat beberapa fasilitas antara lain pabrik skala mini yang cukup lengkap dari CPO, minyak sawit merah, minyak goreng padat, margarin, dan proses hidrogenasi untuk produksi Cocoa Butter Subtitute (CBS),” katanya.
Selain itu, OPEC juga dilengkapi dengan rumah produksi cokelat dan bakery. Fasilitas di dalam OPEC dapat digunakan oleh tenant/UKM binaan OPSTP, masyarakat umum, dan tentunya sebagai media pembelajaran bagi pelajar dan mahasiswa.
“OPEC diharapkan dapat meningkatkan sinergi Academic-Business-Government dan Community (ABGC), sehingga keberlanjutan industri sawit dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat akan semakin meningkat,” katanya.
Follow Berita Okezone di Google News