JAKARTA - Cara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina menerapkan ekonomi, sosial, dan tata kelola perusahaan atau economic, social & governance (ESG) pada 2023.
Inisiatif ESG yang disiapkan KPI antara lain sistemisasi program keanekaragaman hayati, Beyond PROPER (waste and water), revitalisasi proses manajemen keselamatan hingga ESG Financing.
Vice President Health Safety Security Environment (HSSE) KPI Ganda Putra Simatupang mengatakan pihaknya menyiapkan strategi dan inisiatif ESG yang berfokus pada 10 sustainability yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). KPI juga sudah membuat rencana induk proses bisnis hingga 2060 yang terkait emisi nol atau Net Zero Emission (NZE).
"Ini akan tercermin dalam inisiatif program ESG yang kami terapkan,” katanya seperti dilansir Antara, Jakarta, Selasa (29/11/2022).
BACA JUGA:Pertamina Gandeng 2 Perusahaan Energi UEA, Garap PLTS hingga Kilang
Ganda mengatakan peta jalan NZE yang dilakukan KPI melalui upaya meningkatkan valuasi produk, salah satunya dengan produk-produk ramah lingkungan. Tak hanya melalui produk baru, KPI juga terus melakukan terobosan-terobosan, seperti mencoba teknologi baru hingga new mindset.
“KPI akan bermetamorfosis menuju sustainability. Bisnis holding Pertamina nanti yang akan jadi carbon credit. Holding yang akan menjadi lead-nya kita,” katanya.
Kesepuluh sustainability yang dijalankan KPI adalah mengatasi perubahan iklim; mengurangi environmental footprint; melindungi keanekaragaman hayati; health and safety; dan pencegahan major accidents. Selain itu adalah perekrutan, pengembangan dan retensi karyawan; inovasi; community engagement and impact; keamanan siber; dan etika korporasi.
BACA JUGA:Kilang Kasim Jadi Andalan Sumber Energi di Papua, Berikut 5 Fakta Menariknya
Ganda menambahkan investor selalu mempertanyakan kinerja perusahaan terkait health and safety. Untuk itu, KPI sudah melakukan perbaikan signifikan dan cukup drastis. “Terkait major accident, yang menjadi momok besar ada di kilang karena itu jadi fokus dalam ESG,” ungkap dia.
Operasi dan bisnis KPI, lanjut Ganda, menyesuaikan dengan rencana dan target ESG Pertamina. KPI menjadikan implementasi ESG bukan sekadar aksesoris. ESG apabila tidak dilakukan dengan kebijakan dan aksi yang afirmatif, pada masa mendatang akan menjadi potensi risiko untuk reputasi perusahaan maupun aspek finansial.
“Dua risiko itu harus dimitigasi dengan cermat karena pembangunan kilang yang membutuhkan investasi jumbo membutuhkan pendanaan dari market atau strategic investor. Tanpa reputasi yang baik perusahaan akan kesulitan menarik investasi,” kata Ganda.
Follow Berita Okezone di Google News