PEMERINTAH memang berencana untuk mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal tersebut memang dibahas dalam Rapat Terbatas terkait PPKM yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi sempat mengatakan kajian dari seluruh menteri koordinator dan menteri kesehatan mengenai kemungkinan dihentikannya PPKM akan selesai pada akhir Desember dan selanjutnya akan dihasilkan keputusan. Kajian tersebut termasuk sero survei yaitu kajian bertujuan untuk melihat jumlah populasi penduduk di Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.
Ahli Kesehatan Profesor Zubairi Djoerban menyambut baik wacana pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM. Alasannya cukup jelas bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia semakin terkendali.
"Pada prinsipnya saya mendukung PPKM dicabut," kata Prof Zubairi Djoerban dalam keterangan resminya di Twitter, dikutip MNC Portal.
Menurut Prof Beri, sapaan akrabnya, data-data yang ada sekarang ini mendukung kebijakan untuk mencabut PPKM. Misalnya data kasus Covid-19 yang mana rata-rata per hari ada di angka 500 kasus. Lalu, angka kematian dan pasien yang dirawat di rumah sakit pun sangat rendah.
Ia mencontohkan kasus harian pada 26 Desember 2022 bahwa di tanggal tersebut hanya 468 kasus positif dan yang meninggal 14 orang. Jadi, memang turun drastis. "Artinya, tidak ada alasan melakukan pembatasan untuk saat ini. Saya harap situasi ini stabil dan Covid-19 terus terkendali," harapan Prof Beri.
"Tapi, tolong dicatat juga bahwa tes harian PCR di Indonesia rendah sekali, di bawah 10 ribu per hari. Dulu pernah 90 ribu (per hari)," ungkapnya.
Follow Berita Okezone di Google News