Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Gubernur BI Beberkan Sejumlah Arah Kebijakan di 2023

Michelle Natalia, Jurnalis · Senin 30 Januari 2023 15:26 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 30 620 2755709 gubernur-bi-beberkan-sejumlah-arah-kebijakan-di-2023-6JtoTaGTRj.jpg Bank Indonesia (Foto: Okezone.com)
A A A

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan sejumlah arah kebijakan BI untuk tahun 2023. Hal ini usai Bank Indonesia (BI) resmi merilis Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022.

"Arah kebijakan kami jelas. Dalam masa tahun lalu maupun tahun ini, instrumen moneter kami adalah pro-stability konsisten. Sementara instrumen makroprudensial, sistem pembayaran. demikian juga pasar uang, inklusi ekonomi, ekonomi hijau, dan syariah adalah pro-growth. Jelas," ujarnya dalam sambutannya secara virtual, Senin (30/1/2023).

Menurutnya kebijakan moneter 2023, diarahkan untuk segera menurunkan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Maka itu menurunkan inflasi inti, BI sudah menaikkan suku bunga hingga 225 basis poin (bps).

"RDG terakhir kemarin, sudah jelas bahwa 225 bps ini memadai, ini sudah jelas sekali, tidak ada kata-kata yang lebih transparan dengan arah kebijakan ini. Kami meyakini bahwa nilai tukar Rupiah akan menguat dan kami akan terus menjaga itu. Dan tentu saja, kami akan terus mengoptimalkan pengelolaan lalu lintas devisa untuk stabilitas nilai tukar, eksternal, dan ekonomi kita," tutur Perry.

Kemudian, lanjut dia kebijakan makroprudensial, BI tetap memegang ke arah pro-growth, dimana sebelumnya BI sudah memastikan melalui program DP 0% dan berbagai insentif lainnya.

"Jadi kami akan pastikan lebih-lebih, memang ada beberapa ekonom bilang, suku bunga naik, likuiditas masih tetap, ya kalau kaidah yang teori moneternya ya hanya begitu. Namun sekarang kami kan punya bauran kebijakan," jelas dia.

Follow Berita Okezone di Google News

"Moneternya pro-stability, makroprudensialnya pro-growth, likuiditasnya kami jamin lebih, ada DP 0%, bahkan kami akan terus berkreasi mendorong pembiayaan dan kredit, memastikan kredit tahun ini bisa 10-12%, bahkan bisa lebih," tambahnya.

Dia menambahkan sejumlah bank punya potensi kredit tumbuh lebih dari 12%, sepanjang bank itu prudent. BI pun melakukan digitalisasi besar-besaran, tidak hanya menargetkan QRIS 45 juta pengguna, tidak hanya BI-FAST 1 miliar untuk volume transaksi harian, tetapi juga ASEAN 5 connectivity. Semua hal itu menjadi pilar, dan tentu juga ditambah dengan Rupiah Digital yaitu Proyek Garuda.

"Kami juga akan mengelola dan memperdalam pasar uang, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan, UMKM, ekonomi dan keuangan syariah, juga ekonomi hijau. Kami juga akan dorong dan beberapa kebijakan lain dengan pemerintah. Itulah evaluasi kebijakan di 2022 dan arah kebijakan BI di 2023, transparansi, jelas kami komunikasikan, because we believe, kalau kita mengkomunikasikan secara lebih baik dan masyarakat, investor, perbankan, dunia usaha believe in what we do, adalah suatu capaian rational expectation hypothesis," pungkasnya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini