JAKARTA - Total investasi yang digelontorkan investor Jerman untuk pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV Battery) di Indonesia mencapai USD4,6 miliar atau setara Rp68,32 triliun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, nilai investasi pabrik EV Battery RI disuntik Badische Anilin-und Soda-Fabrik (BASF), dan Volkswagen (VW). Di mana, nilai tersebut sudah termasuk komitmen VW senilai sebesar USD2,6 miliar.
"Itu VW saja USD2,6 miliar untuk pembangunan baterai mobil, lalu ada BASF Jerman totalnya kemarin yang rapat antara VW, BASF itu kalau nggak salah USD4,6 miliar," ujar Erick saat ditemui di kawasan Stasiun Pasar Senen, Selasa (18/4/2023).
Komitmen investor Jerman untuk terlibat dalam pembangunan EV Battery di dalam negeri menjadi bukti keseriusan pemerintah melakukan hilirisasi sumber daya alam (SDA).
Dalam proses ini, pemerintah tidak saja menggandeng investor China dan Korea Selatan, seperti LG Energy Solution (LGES) dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL). Namun, membuka peluang bagi negara lainnya.
"Yang paling penting sesuai dengan statement saya kemarin, inilah bukti hilirisasi daripada sumber daya alam, bagus buat Indonesia, apa lagi Indonesia negara non blok, membuka hubungan dengan semua pihak, China, Eropa, dan Amerika," ucapnya.
Follow Berita Okezone di Google News