Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Batalkan Pembakaran Taurat dan Alkitab, Ahmad Alloush: Muslim Tak Bakar Kitab Suci

Rahman Asmardika, Jurnalis · Senin 17 Juli 2023 14:58 WIB
https: img.okezone.com content 2023 07 17 620 2847736 batalkan-pembakaran-taurat-dan-alkitab-ahmad-alloush-muslim-tak-bakar-kitab-suci-Jjn4BNLI5S.jpg Ahmad Alloush membatalkan aksinya membakar Taurat dan Alkitab. (Foto: Instragram/TheMuslimVibe)
A A A

STOCKHOLM – Aksi pembakaran kitab Taurat dan Alkitab yang direncanakan digelar di depan Kedutaan Israel di Stockholm, Swedia, urung digelar. Pasalnya, Ahmad Alloush, pria Muslim yang mengorganisir aksi tersebut ternyata memiliki niatan lain.

Alloush, (32), telah mendapat izin untuk menggelar aksi itu dari polisi Swedia. Namun, ketika di hari yang ditetapkan, pada Sabtu, (15/7/2023), dia justru memiliki untuk melakukan demonstrasi menentang tren penodaan dan perusakan kitab suci yang marak terjadi baru-baru ini.

Alih-alih membakar Taurat dan Alkitab, Alloush melemparkan korek api yang dibawanya ke tanah secara simbolis. Dia menegaskan bahwa dari awal tidak ada niatan dirinya untuk membakar kitab suci tersebut, melainkan hanya sebagai bentuk protes.

“Saya tidak pernah berpikir saya akan membakar buku apa pun. Saya seorang Muslim, kami tidak membakar (buku),” kata Ahmad kepada majelis kecil yang berkumpul untuk mengantisipasi acara tersebut, seperti dikutip penyiar SVT.

Dia menjelaskan bahwa motif sebenarnya mengorganisir protes tersebut adalah untuk menyoroti perbedaan antara kebebasan berbicara dan tidak menghormati komunitas etnis lain.

Follow Berita Okezone di Google News

“Ini adalah respon terhadap orang-orang yang membakar Alquran. Saya ingin menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi memiliki batasan yang harus diperhatikan,” kata Alloush menyuarakan keprihatinannya.

Dia menekankan tentang pentingnya saling menghormati sesama umat beragama, dan potensi konsekuensi berbahaya dari tindakan penodaan agama dan kitab suci.

Protes Alloush ini dilakukan sehubungan dengan aksi pembakaran Alquran oleh seorang imigran Irak di luar masjid Stockholm selama hari raya Idul Adha. Pihak berwenang Swedia mengizinkan aksi-aksi pembakaran Alquran atas nama kebebasan berbicara.

Namun, tindakan pembakaran Alquran telah menimbulkan kecaman global dari umat Islam dan mendorong penyelidikan oleh otoritas Swedia atas "hasutan terhadap kelompok etnis".

Badan hak asasi manusia (HAM) PBB pada Rabu, (12/7/2023) mengesahkan resolusi menyerukan negara-negara untuk meningkatkan upaya mereka untuk memerangi kebencian agama setelah pembakaran Alquran tersebut.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini