ADA banyak daya tarik wisata Labuan Bajo selain keindahan alamnya. Termasuk kuliner dan seni kriya yang dipromosikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Sepulang liburan menjelajah alam kawasan Taman Nasional Pulau Komodo, wisatawan bisa mampir di beragam spot kulier dan kafe-kafe setempat. Suasananya pun menyenangkan dan sangat khas.
Baca Juga: Long Weekend, KAI Tambah Perjalanan Kereta Api 13%
Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Joshua Puji Mulia Simanjuntak menerangkan, saat ke Labuan Bajo wisatawan tak hanya jalan-jalan santai atau melihat keindahan alam. Ada hal lain yang bisa dikintai yang merupakan hasil karta masyarakat lokal.
“Salah satu upaya agar wisatawan memperoleh pengalaman dalam berwisata adalah melalui karya atau produk kreatif lokal seperti kriya, fesyen, kuliner, serta seni pertunjukan. Untuk itu, diperlukan strategi yang dapat mengembangkan kreatif lokal tersebut, khususnya di Labuan Bajo yang merupakan destinasi wisata kelas premium,” kata Josua Simanjuntak lewat keterangann resminya.
Follow Berita Okezone di Google News
Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores beserta Shana Fatina dan Agustinus Rinus menjelaskan, saat ini berbagai karya kreatif di bidang kuliner, fesyen, seni pertunjukan, seni musik, dan seni tari Labuan Bajo dinaikkan pamornya. Para komunitas di sana bisa berinteraksi langsung dengan wisatawan.
"Mereka bisa menyuguhkan karya kreatif lokal yang otentik kepada wisatawan dengan konsep destinasi premium. Hal ini dilakukan agar wisatawan benar-benar bisa meperoleh pengalaman dan merasakan kemewahan yang tidak wisatawan temukan di tempat lain," kata Shana Fatina yang juga menjabat Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat.
Sementara itu, Konsultan Ahli Kuliner Vita Datau menambahkan, spending terbesar wisatawan yaitu untuk berbelanja makan, minuman, dan oleh-oleh. Hal ini dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal. Maka dari itu, atraksi kuliner di Labuan Bajo harus dikembangkan.
“Sebagai contoh, terdapat sebuah desa di Manggarai Barat yang memproduksi gula sendiri. Ini merupakan potensi yang sangat baik untuk mengembangkan atraksi kuliner. Wisatawan bisa terjun langsung dalam proses pembuatan gula tersebut. Sehingga, bisa menciptakan daya tarik wisata kuliner baru,” kata Vita Datau.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Follow