Kumpulan Berita
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan signifikan dalam beberapa hari terakhir usai ada aksi demo.
Di tengah anjloknya IHSG, Menko Airlangga Hartarto meyakinkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap solid. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025, PMI manufaktur, inflasi terkendali, dan neraca perdagangan surplus menjadi indikatornya.
IHSG mengalami penurunan signifikan di awal September 2025, anjlok 2,69% ke level 7.620. Pelemahan ini dipicu oleh koreksi di hampir semua sektor. Simak analisis mendalam dan dampaknya bagi investor.
Aksi demo berdampak pada ekonomi Indonesia. IHSG anjlok, Rupiah tertekan, modal asing keluar, bisnis tutup. Pengusaha waspada, ruang dialog dibutuhkan demi stabilitas ekonomi nasional. Ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Pertahanan terbaik kita adalah penguatan ekonomi domestik
IHSG diprediksi tertekan akibat sentimen negatif demo. Analis menilai pasar modal sensitif terhadap stabilitas dan meminta pemerintah memberikan komunikasi yang jelas untuk menenangkan pasar. Investor disarankan mengambil posisi defensif.
IHSG dan Rupiah tertekan akibat demo di Jakarta. Sesmenko anggap wajar dan pemerintah tetap optimis jaga pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025. Simak 3 faktanya!
Pasar modal Indonesia mencatatkan rekor kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp14.377 triliun di tengah pelemahan IHSG sebesar 0,36% sepanjang pekan 25-29 Agustus 2025. Transaksi harian juga meningkat signifikan.
IHSG anjlok 1,5% di tengah aksi demo. BEI menegaskan fundamental pasar modal domestik masih kuat dan koreksi hanya bersifat teknikal. Investor diminta tetap rasional.