Kumpulan Berita
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memberikan arahan agar operasi modifikasi cuaca (OMC) dilakukan sebagai langkah mitigasi dan antisipatif dalam menghadapi potensi risiko cuaca ekstrem, agar peristiwa banjir dahsyat di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak terulang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia selama sepekan ke depan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta telah memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak Minggu 17 Agustus 2025. Operasi ini akan berlangsung hingga 21 Agustus untuk memitigasi bencana hidrometeorologi ekstrem.
BMKG serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah memasuki hari keempat pada Kamis 10 Juli 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji, menyampaikan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) segera dilakukan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau selama tujuh hari, mulai 1 hingga 7 Mei 2025.
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang diselenggarakan secara bersama oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta