Kumpulan Berita

The Fed.


Market Update
2 November 2025

Wall Street Pekan Depan Diuji Laporan Keuangan Big Cap dan Sentimen Suku Bunga The Fed

Secara historis, indeks S&P 500 menguat 2,3% month-to-month pada akhir Oktober 2025

Smart Money
31 October 2025

Ini Pergerakan Kripto Usai Kebijakan The Fed dan Pertemuan Trump-Xi Jinping

Pasar global dan aset kripto mengalami konsolidasi signifikan menyusul pengumuman kebijakan moneter terbaru The Federal Reserve.

Hot Issue
28 October 2025

The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga, Ini Alasannya

Vice President Infovesta, Wawan Hendrayana memperkirakan Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) akan menahan penurunan suku bunga pada rapat kebijakan yang dijadwalkan 28-29 Oktober 2025.

Hot Issue
4 October 2025

Rupiah Sepekan Menguat 1,05 Persen, Kembali ke Bawah Rp16.600

Rupiah menunjukkan penguatan signifikan sepanjang pekan, kembali bertengger di bawah Rp16.600 per dolar AS. Inflasi terjaga dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi sentimen positif.

Hot Issue
28 September 2025

Rupiah Diprediksi Melemah ke Level Rp16.800 Pekan Depan

Nilai tukar Rupiah tertekan sepanjang pekan ini dan diprediksi akan terus melemah hingga Rp16.800 per dolar AS. Sentimen eksternal dan domestik menjadi pemicu utama pelemahan Rupiah. Analis memperkirakan Rupiah akan fluktuatif.

Smart Money
19 September 2025

Harga Bitcoin Tembus Rp1,94 Miliar Usai The Fed Pangkas Suku Bunga 

Harga Bitcoin kembali menembus level USD117.000 atau setara Rp1,94 miliar (kurs Rp16.620 per USD) setelah Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat memangkas suku bunga acuan.

Market Update
15 September 2025

IHSG Diproyeksikan Naik Pekan Ini Didorong The Fed dan Suntikan Dana Pemerintah

IHSG diproyeksikan menguat pekan ini didorong potensi kebijakan The Fed yang dovish dan suntikan dana pemerintah Rp200 triliun ke bank BUMN. Target resisten 8000, support 7650. Rekomendasi saham BBTN, MDKA, BSDE.

Hot Issue
1 September 2025

Jurus BI Stabilkan Rupiah yang Nyaris Tembus Rp16.500 per USD

Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah yang melemah mendekati Rp16.500 per dolar AS. Intervensi dilakukan melalui pasar offshore dan domestik, serta menjaga likuiditas Rupiah. Sentimen negatif dari dalam dan luar negeri menjadi penyebab tekanan Rupiah.