Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

BEI Bakal Kedatangan 21 Emiten Baru meski Ada Corona

Giri Hartomo, Jurnalis · Jum'at 26 Juni 2020 16:55 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 26 620 2236951 bei-bakal-kedatangan-21-emiten-baru-meski-ada-corona-kDwv3aGWXs.jpg Emiten Baru (Foto: Shutterstock)
A A A

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ekonomi Indonesia pada tahun ini mengalami tekanan yang begitu besar akibat pandemi virus corona. Namun ternyata hal tersebut tidak menurunkan minat perusahaan untuk melantai di pasar modal atau Initial Public Offering (IPO).

Baca Juga: Emiten Ingin Tarik Investor Asing? Modalnya Cuma Pakai Ini 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga saat ini, terdapat 28 perusahaan tercatat baru di BEI. Sementara itu sudah ada 21 perusahaan di pipeline pencatatan efek saham baru.

"Sampai saat ini ada 28 pencatatan saham baru, pipeline berapa? Sampai saat ini ada 21 lagi. Penyebaran pipeline 21 ini, melihat aset kecil di bawah Rp50 miliar," ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (26/6/2020).

Baca Juga: Mantul, 10 Emiten Indonesia Masuk Daftar Asean Asset Class 

Dengan capaian tersebut, merupakan jumlah tertinggi di antara Bursa Efek di kawasan Asean. Meskipun diakuinya ada sedikit fluktuasi dari sisi peningkatan jumlah perusahaan yang IPO dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sebagai perbandingan, pada 2017 ada 37 emiten baru yang melantai di bursa, kemudian setahun berselang ada 57 emiten baru yang asuk ke lantai bursa. Selanjutanya pada 2019, memang ada sedikit penurunan karena hanya mampu menarik 55 perusahaan saja.

"Pencatatan saham sampai 19 Juni 2020, (terjadi) fluktuasi dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat. Pada 2018 capai record paling tinggi, lalu 2019 ada 55," jelasnya.

Nyoman menambahkan, selain IPO, ada juga pencatatan reksa dana yang bisa diperdagangkan di bursa atau Exchange Traded Fund (ETF) yang saat ini tercatat baru 7 produk, dan akan adaada 2 ETF lagi dalam rencana penerbitan (pipeline).

"Obligasi, sudah ada tercatat baru 1 dan pipeline masih ada 5 (obligasi)," ucapnya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini