JAKARTA - LPEI atau Indonesia Eximbank menyoroti soal penguatan ekspor dan pemulihanekonomi dalam pertemuan tahunan Asian Exim Bank Forum (AEBF) ke-26. Pertemuan secara virtual ini dihadiri 11 Exim Bank di Asia dan Oceania dengan observer tetap Asian Development Bank (ADB).
Direktur Pelaksana III LPEI Agus Windiarto menghadiri pertemuan tersebut dan terlibat dalam diskusi dengan 11 pimpinan Exim Bank negara sahabat mengenai dampak COVID-19 terhadap arus perdagangan dan investasi di Asia.
Baca Juga: BI Beberkan 5 Kebijakan yang Bisa Perkuat Pemulihan Ekonomi
Dalam pemaparannya, Agus mengatakan pemerintah Indonesia melakukan beberapa langkah sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dengan fokus pada lima aspek yaitu kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, dukungan pada pelaku usaha, dan pemberian insentif bisnis.
"Indonesia Eximbank terlibat dalam beberapa program pemerintah seperti Penjaminan Korporasi Pemerintah, program investasi pemerintah, dan pembiayaan pada sektor strategis yang terdampak COVID-19. Selain itu LPEI juga menerima penugasan khusus pemerintah untuk pengembangan sektor pariwisata, penugasan khusus kawasan, UKM, trade finance, dan alat transportasi," ujar Agus, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga: Gubernur BI Pede Ekonomi Tumbuh 5,5% pada 2022
Para pimpinan Exim Bank memiliki pandangan yang sama bahwa perekonomian dunia mulai menunjukkan perbaikan dan anggota AEBF perlu memperkuat kerja sama dalam menghadapi pasca pandemi.
Pada pertemuan tersebut, CEO Turk Eximbank Ali Guney menyampaikan bahwa pelajaran penting yang dapat dipetik dari pandemi adalah pentingnya memperhatikan aspek keberlanjutan, keuangan hijau atau green finance, produk inovatif yang dapat mendukung pelaku usaha, serta pentingnya transformasi digital.
Follow Berita Okezone di Google News