JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan empat kawasan industrialisasi rumput laut sebagai upaya memanfaatkan potensi dan menangkap peluang komoditas rumput laut.
Direktur Perbenihan Ditjen Perikanan Budidaya KKP Nono Hartanto mengatakan empat kawasan itu tersebar di Nunukan, Kalimantan Utara, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sumba Timur dan Rote, Nusa Tenggara Timur, serta Tual, Maluku.
"Kita sudah mencoba plotting bagaimana ini menjadi klaster industri rumput laut. Harapannya nanti ini akan menjadi satu daerah kawasan yang ter-protect dan hanya untuk pengembangan budi daya rumput laut," kata Nono dalam Bincang Bahari bertajuk Peluang Investasi Usaha Rumput Laut yang dipantau di Jakarta dikutip Antara, Selasa (25/10/2022).
Nono menjelaskan potensi dan peluang pengembangan rumput laut di Indonesia masih terbuka sangat besar lantaran Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah China dengan produksi mencapai 9 juta ton di 2021.
Dari sekitar 12,3 juta hektare lahan rumput laut yang telah teridentifikasi, baru sekitar 102 hektare atau 0,8% saja yang dimanfaatkan.
"Artinya masih terbuka peluang untuk bisa mengembangkan budi daya rumput laut," imbuhnya.
Nono menyebut teknologi budi daya rumput laut sendiri terbilang cukup sederhana.
Ditambah lagi, rumput laut bisa dipanen dalam waktu singkat, yakni hanya sekitar 35-40 hari.
Permintaan pasar rumput laut secara global pun tercatat terus meningkat sekitar 4,8% per tahun di mana pangsa pasar Indonesia mencapai 15,8% per tahun.
Follow Berita Okezone di Google News