Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Deadline Habis, Kasus Positif Covid-19 di Jatim Tembus 15.730 per Hari Ini

Abu Sahma Pane, Jurnalis · Jum'at 10 Juli 2020 16:20 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 10 620 2244383 deadline-habis-kasus-positif-covid-19-di-jatim-tembus-15-730-per-hari-ini-a1SyDeBzyo.jpg Presiden Joko Widodo kunjungi Jatim pada 25 Juni 2020. Foto: Istimewa
A A A

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Jawa Timur (Jatim) pada 25 Juni 2020. Di sana ia memberikan 7 instruksi soal penanganan Covid-19.

Ia juga memberikan tenggat waktu atau deadline dua Minggu untuk kepada kepala daerah di Jatim menekan laju penularan Covid-19

Namun berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada hari ini, Jumat (10/7/2020), jumlah kasus baru positif corona di Jatim mencapai 246, tertinggi kedua setelah Jakarta yang menyumbang 260 kasus baru.

Dengan penambahan 246 kasus baru, maka jumlah kumulatif kasus positif corona di Jatim meningkat dari 15.484 menjadi 15.730.

Kemudian kasus meninggal dunia juga meningkat dari 1.125 menjadi 1.152 atau bertambah 27 orang. Selanjutnya jumlah pasien sembuh meningkat dari 5.582 menjadi 5.816 atau bertambah 234 orang.

Sebelumnya pada 25 Juni 2020 Jokowi memberikan 7 instruksi soal penanganan Covid-19. Instruksi tersebut yakni:

Pertama, memiliki perasaan yang sama, bahwa Indonesia sedang menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi. Sebaliknya, bukan merasa normal-normal saja, sehingga abai terhadap penanganan dan protokol kesehatan.

Baca Juga: Sebaran 72.347 Kasus Positif Corona di 34 Provinsi

“Masyarakat juga demikian. Jangan menganggap situasi ini normal, sehingga ke mana-mana tidak memakai masker. Maka, kepala daerah harus mengingatkan berkali-kali,” katanya, Kamis (25/6/2020).

Atas tujuan ini pula Jokowi meminta kepada seluruh instansi pemerintahan untuk bekerja sama menangani Covid-19. Tidak berjalan sendiri-sendiri. “Koordinasi antarmanajemen harus betul-betul ditingkatkan,” katanya sebagaimana dikutip dari iNews.

Kedua, tes massif, pelacakan, isolasi hingga treatmen harus terus dilakukan, dengan jumlah yang lebih banyak.

Baca Juga: Update Corona di Indonesia 10 Juli: 72.347 Positif, 33.519 Sembuh & 3.469 Meninggal

Ketiga, apabila Covid-19 terkendali dan masuk ke new normal, maka harus ada prakondisi terlebih dahulu. “Jangan langsung dibuka. Cari timing yang tepat. Kabupaten mana dulu, kota mana dulu dan sektor mana dulu yang harus dibuka. Bukan langsung semua,” ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Keempat, mengajak tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat. “Misalnya keharusan mengenakan masker dan mencuci tangan, ini terus diulang-ulang,” katanya.

Kelima, meminta kepada gubernur dan bupati atau wali kota agar dalam membuat kebijakan terkait Covid-19, merujuk data science dan pakar epidemiologi. “Jangan membuat kebijakan tanpa mendengarkan saran dari para pakar. Ini berbahaya,” ujarnya.

Keenam, meminta kepala daerah menyiapkan alternatif strategi penanganan agar betul-betul siaga dalam menghadapi situasi tak terduga. “Siapkan plane A, B dan C-nya. Hari-hati, dunia sudah mendekati 10 juta kasus positif. Kita tidak ingin ikut terseret pada angka-angka yang besar,” katanya.

Ketujuh, meminta agar dalam dua minggu ke depan angka Covid-19 di Jatim ada penurunan. “Ini penting agar kita bisa masuk ke tatanan normal baru dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa,” katanya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini