Pemerintah Provisi DKI Jakarta mengeluarkan rem darurat Covid-19 karena kapasitas rumah sakit semakin menipis. Sedangkan, pertambahan kasus di kisaran 800-1200 orang per hari.
Beberapa hari lalu, akun Instagram @dkijakarta mengeluarkan data tentang ketersediaan kasur dan ICU di 67 rumah sakit rujukan Covid-19. Data tersebut menjelaskan, sudah 77 persen kasur dipakai dari total ketersediaan 4.456 uni, sedangkan ICU sudah 83 persen dari total 483.
Mengantisipasi kekurangan kasur dan ICU, Pemprov DKI bakal menambah rumah sakit khusus Covid-19 dari RSUD. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Nomor 399 Tahun 2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah yang Sepenuhnya Menyelenggarakan Pelayanan Penanggulangan Penyakit Corona Virus Disease-2019 (Covid-19).
Sementara itu, Bali pun rupanya dalam kondisi kritis. Diintip dari data Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19, per (8/9), kasus positif Bali tercatat 6.549 dengan jumlah meninggal 128 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.196 pasien masih dalam perawatan, tapi hanya 668 pasien yang dirawat di rumah sakit. Fakta mirisnya, kasur yang tersedia di 55 rumah sakit rujukan Covid-19 di Bali itu 778 unit. Jadi hanya tersisa 110 unit lagi untuk pasien corona baru.
Baca Juga : Gaun Pernikahan Chef Marinka Berpotongan Dada Rendah, Serasa Peri Hutan!
Nah, menyikapi lonjakan kasus Covid-19 yang terus terjadi dan keterbatasan fasilitas rumah sakit pemerintah, CEO Primaya Hospital Group dr Ferdy D. Tiwow, menegaskan pihaknya siap membantu.
"Kami mendukung pemerintah dalam membantu masyarakat menghadai pandemi. Karena itu, seluruh cabang rumah sakit kami menerima pasien suspek maupun konfirmasi Covid-19," ungkap CEO Primaya Hospital Group dr Ferdy D. Tiwow, melalui pesan tertulis yang diterima Okezone, Senin (14/9/2020).
Follow Berita Okezone di Google News