Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Napak Tilas Tradisi Keraton Memperingati Maulid Nabi Muhammad

Ilham Rachmatullah, Jurnalis · Kamis 29 Oktober 2020 01:04 WIB
https: img.okezone.com content 2020 10 28 620 2300901 napak-tilas-tradisi-keraton-memperingati-maulid-nabi-muhammad-2iSJhgzCa0.jpg Ilustrasi. (Foto: Instagram/@gathoe18)
A A A

Sekaten

Sekaten merupakan acara dan tradisi tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Tradisi yang sudah ada sejak abad 15 ini dipercaya sebagai perpaduan antara kesenian dan dakwah Islam di Jawa.

Dalam tradisi Sekaten selalu diadakan pasar malam selama satu bulan penuh dan puncak tradisi tersebut adalah Grebeg Maulud yang berupa kirab gunungan.

Di Keraton Surakarta, tradisi Sekaten diawali dengan keluarnya dua gamelan milik keraton yaitu gamelan Kyai Guntur Madu dan gamelan Kyai Guntur Sari. Pembukaan Sekaten ditandai dengan upacara Ungeling Gangsa atau tabuhan gamelan.

Pada puncak acara Sekaten, diadakan grebeg maulud nabi atau kirab gunungan. Ada dua gunungan pada Grebeg Maulud di Keraton Surakarta, yaitu Gunungan Jaler (laki-laki) dan Gunungan Estri (perempuan).

Sedangkan di Yogyakarta, tradisi Sekaten hampir sama dengan yang ada di Keraton Surakarta. Seminggu sebelum puncak tradisi Sekaten, gamelan dibunyikan pada malam 6 Rabiul Awal di Bangsal Poconiti Keraton Yogyakarta mulai pukul 7 malam hingga 11 malam.

Upacara selanjutnya adalah Numplak Wajik yang merupakan tanda dimulainya pembuatan Gunungan Wadon yang berlokasi di Magangan Kidul. Kemudian dilaksanakan upacara Miyos atau hadirnya Sri Sultan di Masjid Besar Keraton.

Upacara Miyos berakhir dengan ditandai pelaksanaan Kondur Gongso atau dikembalikannya gamelan ke dalam keraton. Rangkaian terakhir dalam tradisi sekaten yaitu dikeluarkannya Hajad Dalem Paraden atau Gunungan tepat pada 12 Rabiul Awal.

Yang membedakan tradisi Sekaten di Jogja dan Solo terletak pada gunungannya. Di Keraton Yogyakarta ada 6 buah gunungan, yaitu 2 buah gunungan lanang/laki-laki, 1 gunungan wadon/perempuan, 1 gunungan darat, 1 gunungan gepak dan 1 gunungan pawuhan.

Follow Berita Okezone di Google News

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini