JAKARTA - Aturan pemerintah mengenai pengetatan jam malam terhadap kegiatan operasional di restoran, warung, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima (PKL) dan lapak jalanan mendapat reaksi keras dari para pedagang kecil.
(Baca juga: Viral! SPG Cantik Ini Diburu Netizen Usai Bermesraan dengan Suami Orang)
Adapun aturan tersebut yakni penutupan jam malam sampai dengan pukul 20.00 WIB selama 14 hari kedepan. Dan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Seperti diutarakan pedagang Pecel Lele, Eko (35) mengatakan peraturan tersebut dinilai sangat tidak menguntungkan dirinya. Sebab bila ditutup jam 21.00 WIB, artinya ia hanya berjualan selama tiga jam.
"Itu kesannya kurang. Karena kita buka dari jam lima (17.00 WIB), wong jam segini aja belum rapih. Kalau disuruh tutup jam delapan (20.00 WIB), keluarga saya mau makan apa?," keluh Eko saat diwawancari MNC Portal di lokasi dagangnya, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (21/6/2021).
Eko mengatakan, lapak dagangnya biasa buka mulai pukul 17.00-23.00 WIB. Ia mengaku, selama pandemi covid ini penghasilannya pasang surut.
(Baca juga: Seangkatan Kiai Hasyim Asy'ari, Ulama Banten Berusia 154 Tahun Ini Hebohkan Warga)
Kepada MNC Portal, ia mengatakan selalu melihat perkembangan kasus Covid di DKI Jakarta. Untuk itu, ia juga tetap ketat menerapkan protokol kesehatan terlebih dengan pelanggannya.
"Contoh kita jaga jarak tempat duduk satu meter. Cuci tangan, engga boleh ngobrol deket-deket, ga boleh kerumunan, makan engga boleh lebih dari lima orang," jelas pria asal Solo ini.
Sama halnya dengan Eko, Pedagang Mie Ayam Syauqi (27) juga ikut dirugikan dengan aturan ini. Ia meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi bukan malah membatasi aturan berdagang.
"Harus ada solusinya. Misalnya, restoran tetap buka. Tapi hanya melayani take away atau pesanan online. Jadi pendapatan bisa tetap masuk," ujar pedagang yang biasa mangkal di sekitaran Kedoya, Jakarta Barat ini.
Ia mengatakan, aturan pengetatan ini juga akan berimbas kepada pemilik restoran yang memiliki karyawan. Di mana, pemerintah harus melihat secara kontekstual, betapa sulitnya mencari pekerjaan ditengah pandemi sekarang ini.
Follow Berita Okezone di Google News