Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Heboh Isu Vaksin Covid-19 Sebabkan Rahim Kering

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 23 Juni 2021 12:08 WIB
https: img.okezone.com content 2021 06 23 620 2429592 heboh-isu-vaksin-covid-19-sebabkan-rahim-kering-xvdnCwZVFe.jpg Ilustrasi (Foto : Timesofindia)
A A A

Media sosial dihebohkan dengan isu yang beredar mengenai efek samping dari vaksin Covid-19. Isu tersebut menyebut, vaksin Covid-19 bisa menyebabkan rahim kering.

Salah satunya dibahas oleh akun Instagram @gosipnyinyir2. Di unggahannya tersebut, ada netizen yang menyebut kalau vaksin Covid-19 dapat menyebabkan rahim kering. Karena itu, para perempuan harus hati-hati dengan vaksin Covid-19.

Hoaks

"Saya tidak mau divaksin, karena punya efek samping rahim kering," kata si netizen yang namanya disembunyikan. Lalu, direspon netizen lain, "Serius?".

"Serius, min. Waktu itu ada wajib vaksin dari kantor. Tapi untungnya saya enggak bisa vaksin karena mau nikah dalam waktu dekat. Kata dokter yang skriningnya, si vaksin punya efek samping pengeringan rahim. Untung aja dapat dokter yang skrining baik, kalau enggak mah wassalam dibilang mandul nanti," jawab si netizen.

Baca Juga : Varian Baru Covid-19 Timbul karena Vaksinasi? Ini Faktanya

Berkaitan dengan isu tersebut, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Bekasi Timur dr Nina Martini Somad, SpOG angkat bicara. Menurutnya, itu adalah kabar tidak benar alias hoaks.

"Itu hoaks. Sejauh ini, belum ada penelitian yang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan pengeringan rahim. Karena itu, dipastikan itu hoaks," tegasnya saat dihubungi MNC Portal, Rabu (23/6/2021).

Di sisi lain, dr Nina coba menyinggung permasalahan terkait dengan menstruasi yang tidak lancar pascavaksinasi Covid-19. Ini pun dibahas di media sosial cukup ramai.

Follow Berita Okezone di Google News

Akun Twitter @DevinaYo memberi pernyataan seperti ini terkait dengan efek vaksin Covid-19 pada kelancaran menstruasi;

"Satu kemungkinan efek samping vaksin yang tidak dibicarakan cukup orang adalah jadwal menstruasi yang berantakan. Aku telat 11 hari. Ada yang jadi terlalu cepat juga. Kalau kata Caroline Criado-Perez, ini karena gender data gap. Contohnya, hasil trial tidak dipisahkan berdasarkan gender," paparnya.

Namun, dr Nina pun menegaskan bahwa kabar mengenai vaksin Covid-19 mengganggu menstruasi sampai saat ini dikategorikan sebagai kabar miring alias hoaks juga.

"Memang ada laporan setelah dapat vaksin Covid-19, siklus haid jadi terganggu. Tapi, sampai sekarang belum ada bukti bahwa vaksin Covid-19 mempunyai efek samping terhadap siklus menstruasi, Karena memang belum ada penelitiannya," tambahnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini