ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru saja merilis rekomendasi sementara terkait panduan dalam mixing vaccine atau kombinasi vaksin Covid-19.
Rekomendasi sementara ini dikeluarkan oleh WHO pada Kamis 16 Desember kemarin. Rekomendasi mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19 dari produsen yang berbeda, baik untuk dosis kedua dan dosis booster.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/12/2021) dalam rekomendasinya, WHO menyebutkan vaksin Covid-19 jenis mRNA seperti contohnya yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna dapat digunakan sebagai dosis berikutnya (dosis kedua) setelah dosis pertama vaksin vector, contohnya vaksin buatan AstraZeneca dan sebaliknya.
Vaksin AstraZeneca dan vaksin mRNA jenis lainnya disebutkan bisa dipakai sebagai dosis kedua, setelah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dari vaksin jenis inactivate, contohnya vaksin buatan Sinopharm.
Baca Juga : Kombinasi Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Buat Antibodi Naik 6 Kali Lipat!
Panduan rekomendasi ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan masukan dari Kelompok Penasihat Strategis Ahli Vaksin (SAGE) WHO sejak awal Desember 2021.
Baca Juga : Studi: Kombinasi Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Tingkatkan Respon Imun Lebih Baik
Vaksin vektor virus berisi instruksi untuk membuat antigen virus corona, sedangkan vaksin mRNA menggunakan kode untuk SARS-CoV-2, virus corona yang menyebabkan Covid-19, untuk mendapatkan respons imun pada penerima. Sementara cara kerja vaksin inactivate seperti Sinovac adalah mengambil virus corona SARS-CoV-2 lalu menonaktifkan atau membunuhnya menggunakan bahan kimia, panas, atau radiasi.
Meski panduan rekomendasi telah dirilis, WHO mengingatkan mixing and matching atau pencampuran dan pencocokan vaksin Covid-19 tersebut harus mempertimbangkan banyak faktor. Mulai dari aspek suplai, aksesibilitas, serta manfaat dan risiko vaksin Covid-19 yang digunakan. Disebutkan lebih lanjut oleh WHO, rekomendasi ini akan ditinjau ketika lebih banyak data yang tersedia.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)