Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Pemerintah Kebut Target 6 Juta Motor Listrik pada 2025

Athika Rahma, Jurnalis · Jum'at 24 Juni 2022 13:54 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 24 620 2617502 pemerintah-kebut-target-6-juta-motor-listrik-pada-2025-cMYDPJotdh.jpg Motor listrik. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Kementerian ESDM terus berupaya mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), mengurangi penggunaan energi fosil dan meningkatkan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Hal ini dilakukan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) di 2060 mendatang.

Untuk itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menyaksikan tiga penandatanganan Nota Kesepahaman yang mendukung program transisi energi.

Penandatanganan ini bagian dari rangkaian The 2nd Energy Transitions Working Group (ETWG), di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

 BACA JUGA:Tarif Listrik Orang Kaya Naik, ESDM: Mereka Mampu Membayar

"Ini adalah upaya untuk menciptakan ekosistem KBLBB dengan target 6 juta unit motor listrik pada tahun 2025. Implementasi program ini akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel/tahun atau senilai Rp16 triliun/tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 4 juta ton/tahun dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 terawatt hour (TWh)/tahun," jelas Ego, dikutip Jumat (24/6/2022).

Untuk diketahui, hari ini telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian ESDM dengan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) untuk program konversi motor listrik.

Selanjutnya antara PT PLN (Persero) dan HIMBARA (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN) untuk kredit kepemilikan KBLBB serta pengembangan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Program ini turut memberikan manfaat untuk peningkatan keterampilan baru bagi generasi muda, membuka lapangan kerja baru dengan adanya bengkel konversi, dan meningkatkan produksi komponen lokal.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, nota kesepahaman lain yang ditandatangani adalah antara PLN dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Universitas Nusa Cendana dalam pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu dalam rangka memproduksi biomasa untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Program ini juga dapat mengurangi pemanfaatan energi fosil melalui co-firing biomasa pada PLTU.

"Diharapkan melalui program ini dapat dilaksanakan pemberdayaan masyarakat, BUMD, UMKM dengan melibatkan Perguruan Tinggi untuk penyediaan bahan baku biomasa secara berkelanjutan," ujar Ego.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan PLN mendukung program konversi motor BBM ke motor listrik untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta mengakselerasi tercapainya target Carbon Neutral pada tahun 2060.

"Konversi ini juga salah satu langkah untuk kita semakin mandiri dalam ketahanan energi. Karena berpindah dari energi berbasis impor ke berbasis domestik," kata Darmawan.

Dia menjelaskan PLN tahun ini sudah menyiapkan 400 unit motor listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional.

Ini juga menjadi salah satu cara PLN untuk mengkampanyekan motor listrik ke masyarakat.

"Karena motor ini akan terus keliling, ada logonya PLN dan Kementerian ESDM. Bahwa ini akan dilihat banyak orang dan biayanya akan turun. Sehingga bisa menarik perhatian masyarakat," terangnya.

Dia juga mengatakan, dengan menggunakan kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon.

Mengingat salah satu kontribusi emisi karbon terbesar hari ini berasal dari sektor transportasi.

"Emisi 1 liter BBM daripada listrik, emisi karbonnya lebih rendah listrik. Untuk itu, kami sangat mendukung program ini sebagai salah satu langkah pengurangan emisi karbon," tambah Darmawan.

Selain turut aktif dalam melakukan konversi motor BBM ke motor listrik ini, PLN juga memastikan infrastruktur kelistrikan untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia tersedia.

Dukungan PLN melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan Home Charging Station.

Hingga Mei 2022, PLN telah menyediakan 90 unit SPBKLU untuk mempermudah para pemilik motor listrik untuk mengisi daya.

Sementara untuk SPKLU, PLN telah menghadirkan 129 unit SPKLU yang terdiri dari SPKLU Fast Charging dan Ultra Fast Charging yang tersebar di 98 titik.

"Pada tahun ini, PLN mengalokasikan dana untuk menambah 40 unit SPKLU untuk mempermudah masyarakat mengisi kendaraan listriknya," pungkas Darmawan.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini