Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Bisnis Tambang di 2023 Masih Cerah?

Clara Amelia, Jurnalis · Jum'at 30 Desember 2022 07:59 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 30 620 2736942 bisnis-tambang-di-2023-masih-cerah-iUHmU56QJl.png Bisnis Tambang di 2023 Masih Cerah? (Foto: Freepik)
A A A

JAKARTA - Bisnis jasa pertambangan pada 2023 dinilai masih akan cerah. Terlebih lagi, besarnya komoditas pertambangan mineral hingga batu bara di pasar dunia.

Batu bara kembali booming lagi dampak Perang Rusia-Ukraina. Selain itu, permintaan batu bara masih akan tinggi meski pemerintah menargetkan pengurangan emisi karbon serta transisi dari energi fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan,

“Kami proyeksikan hingga 2035 permintaan batu bara akan terus meningkat. Kemudian setelah itu baru akan menuju keseimbangan baru seiring masuknya sumber energi baru di masa transisi,” ujar Direktur PT Putra Perkasa Abadi (PAA) R Teguh Saptosubroto di Jakarta seperti dilansir Antara, Jakarta, Jumat (30/12/2022).

BACA JUGA:PNBP Pertambangan Tembus Rp173,5 Triliun, Meningkat 170% dari Target

PPA menjadi kontraktor tambang di beberapa perusahaan tambang batu bara yang ada di Indonesia. Sementara itu, PPA merespons tren kenaikan produksi batu bara dengan menyiapkan sejumlah stretegi bisnis di antaranya melakukan ekspansi ke sektor lain seperti pertambangan nikel maupun bauksit.

Langkah tersebut dilakukan seiring dengan diraihnya sejumlah kontrak baru yang akan dijalankan oleh perusahaan.

Dengan adanya proyek baru dan target di 2023, PPA berencana melakukan penambahan 4.000 tenaga kerja baru dan 200 alat berat dalam upaya mengejar target produksi 2023.

“Semua hal tersebut sudah diidentifikasi dan dibuat perencanaannya sejak 2021. Sehingga dari sisi kebutuhan unit dan SDM sudah dipersiapkan, kami juga sedang membangun pusat pendidikan operator dan mekanik di Kalimantan Timur, untuk mendidik khususnya tenaga kerja lokal agar memiliki keterampilan dan kompetensi sehingga siap bekerja di PPA,” katanya.

Di samping itu PPA juga akan merekrut lulusan STM baik dari wilayah seputaran tambang maupun yang ada di Jawa. "Kami juga akan hire tenaga profesional di bidang usaha jasa pertambangan dengan kompensasi yang memadai," kata Teguh.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Pada 2023, lanjut Teguh, perusahaan telah mematok tambahan volume overburden removal (pengelupasan tanah penutup batu bara) sebesar kurang lebih 150 juta BCM (bank cubic meter).

Angka tersebut diperoleh dari beberapa kontrak baru seperti dengan Adaro Mineral dan PT Kaltim Prima Coal di bawah Darma Henwa, serta kenaikan produksi dari mitra eksisting PPA.

Sementara sampai Desember 2022, produksi overburden (OB) mencapai 272,4 juta ton BCM, melebihi target 2022 yang dipatok sebesar 265 juta BCM. Sementara untuk produksi batu bara sampai Desember 2022 mencapai 52,2 juta ton baik batu bara maupun bijih nikel.

Dengan angka ini, PPA bisa saja telah menjadi kontraktor tambang batubara terbesar ketiga sebagaimana visi perusahaan untuk menjadi 3 besar kontraktor jasa pertambangan mineral dan batu bara di Indonesia yang berkelanjutan pada 2022.

“Dengan capaian OB Removal saat ini seharusnya PPA telah menjadi kontraktor tambang batu bara terbesar ketiga di Indonesia. Tetapi tentu masih harus dikonfirmasi dahulu datanya dengan data yang di Kementerian ESDM untuk melihat capaian dari perusahaan kontraktor lainnya," ujar Teguh.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini