GUBERNUR Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memang membuat kontroversi, setelah menerapkan aturan masuk sekolah pukul 5 pagi. Aturan ini dianggap dapat mendisiplinkan para pelajar dan dapat belajar lebih lama.
Tapi benarkah anak lebih lama belajar akan lebih pintar? Pernyataan itu dibantah tegas Pengamat Pendidikan Itje Chodidjah. Menurut Itje, masuk sekolah jam 5 pagi dengan maksud agar anak murid lebih lama di sekolah, sama sekali tidak ideal.
"Ingat, lebih lama di sekolah bukan berarti anak didik mendapat pembelajaran yang selalu bermakna," tegasnya saat diwawancarai MNC Portal, Jumat (3/3/2023).
"Apalagi ketika suasana batin anak belum siap untuk belajar, karena istirahatnya kurang, tidak ada persiapan sebelum berangat sekolah, pun karena tidak sarapan karena bangun terlalu pagi," tambahnya.
Di kesempatan ini, Itje menyoroti juga dampak yang akan terjadi pada guru-guru di sekolah jika masuk jam 5 pagi. Bagi Itje, aturan itu akan mengganggu kualitas hidup para guru juga.
"Kalau masuk sekolah jam 5 pagi, gurunya dipastikan sudah ada di sekolah sebelum jam 5 pagi. Karena itu, bagaimana guru bisa mengurusi hidupnya?" kata Itje.
"Kalau seseorang sudah tidak bisa mengurusi hidupnya, gimana bisa mengurusi kehidupan pekerjaannya. Jadi, bukan hanya murid yang akan dirugikan dengan aturan masuk sekolah jam 5 pagi, tapi gurunya juga kena imbas," tambahnya.
Menurutnya, banyak dampak buruk yang terjadi jika masuk sekolah jam 5 pagi. Bukan hanya dampak kesehatan fisik bagi anak murid, karena mereka kemungkinan besar akan kekurangan jam istirahat, tapi kesehatan mental juga bakal terdampak.
Follow Berita Okezone di Google News