Kumpulan Berita
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui bahwa jumlah perusahaan yang melantai di bursa melalui skema Initial Public Offering (IPO) sepanjang tahun 2025 tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Meski demikian, otoritas bursa mencatat adanya pertumbuhan signifikan dari sisi nilai pendanaan yang berhasil dihimpun oleh para emiten.
Pasar modal Indonesia menorehkan tinta emas sepanjang tahun 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat berhasil memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah atau All-Time High (ATH) sebanyak 24 kali. Rekor penutupan tertinggi terakhir dicapai pada awal Desember lalu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis penghimpunan dana di pasar modal akan meningkat di tahun 2026 mendatang. Hal itu seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang tetap positif, stabilitas makroekonomi, serta membaiknya likuiditas di sistem keuangan.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mampu menembus level 9.000 di akhir tahun 2025.
Perayaan Natal Bersama Pasar Modal Tahun 2025 tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Kristiani, tapi juga refleksi atas ketahanan pasar modal Indonesia di tengah tekanan ekonomi dan geopolitik global.
Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-37 dengan capaian positif bagi pasar modal nasional. Tepat pada momentum perayaan tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 22 persen sejak awal tahun dan ditutup di zona hijau pada Jumat (12/12/2025).
Tiga perusahaan dipastikan masih berpeluang masuk dalam pipeline pencatat saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum tutup 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 76,62 poin atau 0,93 persen ke level 8.318 pada sesi terakhir perdagangan Rabu (5/11/2025).