Meninggalnya Legenda Sepakbola Argentina, Diego Maradona akibat henti jantung sangat mengejutkan dunia. Ya, penyakit yang menyerang sistem kardiovaskular ini memang dapat menyerang secara tiba-tiba tanpa menimbulkan tanda-tanda maupun gejala sebelumnya.
Meski demikian, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan henti jantung seperti yang dialami Diego Maradona. Faktor risiko ini berkontribusi pada penumpukan lemak yang tidak diinginkan (aterosklerosis) yang mempersempit arteri di seluruh tubuh seseorang.
Seseorang dapat meningkatkan atau menghilangkan banyak faktor risiko ini untuk mengurangi kemungkinan mengalami henti jantung. Merangkum dari Mayo Clinic, Kamis (26/11/2020), berikut 12 faktor risiko yang memicu terjadinya henti jantung:
1. Usia
Pria berusia 45 tahun serta wanita usia 55 tahun, lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan pria dan wanita yang lebih muda.
2. Tembakau
Konsumsi tembakau seperti merokok dan paparan jangka panjang terhadap asap rokok orang lain dapat memicu serangan jantung.
3. Tekanan darah tinggi
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang menuju ke jantung. Tekanan darah tinggi yang terjadi dengan kondisi lain, seperti obesitas, kolesterol tinggi atau diabetes, semakin meningkatkan risiko serangan jantung.
4. Kadar kolesterol atau trigliserida darah tinggi
Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) (kolesterol jahat) tingkat tinggi kemungkinan besar akan mempersempit arteri. Tingkat trigliserida yang tinggi, sejenis lemak darah juga meningkatkan risiko serangan jantung. Namun, kolesterol high-density lipoprotein (HDL) (kolesterol baik) tingkat tinggi justru dapat menurunkan risiko serangan jantung.
Baca Juga : Diego Maradona Meninggal, Ini Deretan Penyakit Semasa Hidupnya
5. Kegemukan
Kegemukan atau obesitas dikaitkan dengan kadar kolesterol darah tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes. Kehilangan 10% dari berat badan dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung.
6. Diabetes
Penyakit ini diakibatkan oleh kondisi tubuh yang tidak cukup memproduksi hormon yang disekresikan oleh pankreas (insulin). Selain itu diabetes juga bisa muncul akibat tidak mampu merespons insulin dengan benar sehingga menyebabkan kadar gula darah tubuh Anda meningkat. Diabetes dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
7.Sindrom metabolik
Sindrom ini terjadi bila seseorang mengalami obesitas yang mengakibatkan tekanan darah dan gula darah tinggi. Memiliki sindrom metabolik membuat seseorang dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung ketimbang mereka yang tidak memilikinya.
Follow Berita Okezone di Google News