DAMPAK dari pandemi Covid-19 mengakibatkan sektor pariwisata di seluruh dunia, termasuk wisata golf, terpuruk. Gangguan terhadap sektor wisata ini tentunya berdampak pada devisa negara.
Indonesia pun mengalami hal yang sama. Pariwisata merupakan sektor ekonomi andalan Indonesia dan penghasil devisa utama dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu diantaranya adalah wisata golf.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani mengatakan, wisata golf termasuk dalam kategori pariwisata berkualitas tinggi (high quality tourism).
Baca juga: Liburan Akhir Pekan, Ini 5 Tempat Wisata Hits di Tangerang
Selain memberikan devisa yang besar karena pengeluaran wisatawan golf enam kali lebih besar dibandingkan jenis pengeluaran wisatawan biasa, jenis wisata ini juga memberi dampak berganda yang besar pula.
"Namun kini, langkah wisata golf Indonesia tersendat karena pandemi ini. Padahal potensi wisata golf Indonesia itu sangat besar dan tersebar di sejumlah daerah seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Bintan, Belitung Island (baru) sudah siap untuk dikunjungi," tutur Rizki Handayani dalam keterangannya, Sabtu (3/10/2020).
Nia Ramadhani bermain golf (Instagram)
Saat berbicara dalam webinar Indonesia Golf Tourism Market Update, Kamis 1 Oktober 2020, Rizki mengatakan, setiap daerah tersebut memiliki kualitas yang baik, bahkan sudah sering mengadakan turnamen berskala internasional.
Namun dengan adanya pandemi Covid-19, praktis seluruh aktivitas wisata minat khusus seperti golf juga turut terkena imbasnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI berinisiatif untuk menggelar sebuah pertemuan (hybrid meeting) bersama para pelaku industri golf di Indonesia bertajuk "Indonesia Golf Market Update with IAGTO”.
Baca juga: Mengenal Wisata Wellness yang Sedang Dikembangkan Pemerintah di Tengah Covid-19
Pertemuan ini juga dihadiri para pelaku usaha/industri di Indonesia untuk membicarakan kondisi industri wisata golf di Tanah Air, dan melibatkan IAGTO (International Association of Golf Tour Operator).
Kehadiran IAGTO diharapkan dapat membantu para pelaku industri golf agar mendapatkan informasi, serta pengetahuan yang dibutuhkan sehingga dapat menyusun strategi yang lebih baik dalam promosi wisata setelah pandemi berakhir.
President & Chief Executive IAGTO, Peter Walton menjelaskan, meski saat ini pandemi Covid-19 masih melanda dunia, sangat penting untuk bersiap menyiapkan peluang-peluang di masa depan. Terlebih setelah vaksin corona ditemukan.
"Golf itu merupakan salah satu aktivitas yang bisa dilakukan dengan rasa aman selama pandemi Covid-19. Ini adalah peluang yang bisa kita manfaatkan, namun tentu diiringi dengan pengamanan (protokol kesehatan) yang ketat," ujar Peter.
Namun di samping itu, lanjut Peter, para pelaku usaha di industri ini juga harus membuka mata tentang kendala dan tantangan yang harus mereka hadapi dalam membangkitkan wisata golf. Setidaknya ada lima tantangan (fear factor) yang dijabarkan oleh Peter secara komprehensif.
Follow Berita Okezone di Google News