USAHA Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) jadi penggerak ekonomi nasional. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama pun mendorong agar pelaku UMKM tetap kreatif di masa pandemi.
"Saya mendorong para pelaku UMKM agar tetap berkarya dan berinovasi dan bertransformasi untuk menghasilkan produk barang dan jasa di masa pandemi," katanya, baru-baru ini.
Dilansir dari buku Opus Report “Outlook 2019", peningkatan jumlah pelaku bisnis terjadi pada sektor dekorasi rumah, makanan kemasan, fesyen muslim, pakaian jadi, dan animasi. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa nilai ekspor dari sub-sektor ekonomi kreatif meningkat dari USD 19,33 juta atau Rp274 miliar pada 2015 menjadi USD 19,98 juta atau Rp283 miliar di 2016.
Peningkatan tersebut didominasi oleh sub-sektor tertinggi yaitu fesyen (54,54%), kerajinan tangan (39,01%), dan kuliner (6,31%), yang ditujukan ke negara-negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Singapura, dan Jerman. Kontribusi dari sub-sektor tersebut di pasar internasional semakin terlihat meskipun belum tertata secara optimal baik dari aspek pemilihan pasar maupun dari peraturannya.
Baca Juga: PKL di Kawasan Wisata Sunan Kudus Ngeluh Sepi Pembeli
Tahukah Anda, dari 64 juta lebih UMKM yang ada di Indonesia, sekira 50 persen UMKM didirikan dan dijalankan oleh perempuan. Bisnis yang dijalani pun diawali dengan digitalisasi dan bisa bertahan hingga kini.
Agar UMKM terus produktif, maka banyak upaya Kemenparekraf untuk mendukung UMKM di Tanah Air. Salah satunya mengenalkan sistem digitalisasi kepada pelaku UMKM.
Follow Berita Okezone di Google News