Kumpulan Berita
Keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) berulang dan berbahaya bagi anak. Dampaknya meliputi masalah neurologis, perilaku, kerusakan organ, dan keterlambatan perkembangan. Orang tua harus waspada terhadap asupan anak.
Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang mengalami insiden terkait keamanan pangan.
Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Affandi Affan, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto, yang dengan cepat mengambil langkah evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) pasca kasus keracunan di sejumlah daerah.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesalahan atau kekurangan yang terjadi dalam program penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,00017 persen.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan dua alat.
BGN menegaskan penerima manfaat terdampak dan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan dalam pelaksanaan MBG merupakan tanggung jawab pemerintah.
Prabowo Subianto menginstruksikan agar dapur-dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mempunyai sertifikat Sertifikat Laik Higiene.
Dia menambahkan, beberapa sampel sudah selesai diteliti. Penyebab banyaknya siswa yang keracunan adalah dari adanya bakteri.