Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Kasus Tio Pakusadewo: Pemakai Narkoba Lebih Berisiko Terpapar Corona COVID-19?

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 14 April 2020 16:09 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 14 620 2199032 kasus-tio-pakusadewo-pemakai-narkoba-lebih-berisiko-terpapar-corona-covid-19-IW1EBaodd3.jpg Ilustrasi. Foto: Thinkstock
A A A

Imunitas yang baik akan mendorong tubuh tetap sehat dan bisa melawan segala macam penyakit, tak terkecuali virus corona (COVID-19). Maka, pemerintah selalu mengimbau mensyarakat agar menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan rajin berolahraga.

Namun imbauan tersebut sepertinya tak begitu dihiraukan Tio Pakusadewo. Aktor kawakan tersebut malah diduga mengonsumsi narkoba, zat yang dapat merusak tubuh. Ya, belum lama ini pria berusia 56 tahun itu ditangkap polisi. "Iya (Tio Pakusadewo ditangkap)," kata Herry saat dikonfirmasi Okezone di Jakarta, Selasa 14 April 2020.

Informasi yang dihimpun Okezone, penangkapan Tio Pakusadewo dilakukan di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan. Saat penggerebekan, polisi menyita narkoba jenis ganja dan alat isap berupa bong.

Terkait dengan berapa kadar narkoba yang disita, belum ada keterangan resmi dari polisi. Selain itu, Tio Pakusadewo pun sampai saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait kepemilikan alat narkoba jenis ganja dan bong yang ditemukan polisi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Pengguna Ganja, Sering Ngantuk sampai Punya Bau Khas

Sebelumnya Tio juga pernah terjerat kasus narkoba, yaitu pada 2018 ia ditangkap karena menyimpan narkoba jenis sabu seberat 1.06 gram. Ia pun langsung direhabilitasi setelah hasil darahnya dinyatakan positif narkoba.

Namun, sifat yang tidak kooperatifnya pada tiga bulan pertama masa rehabilitasi membuat Tio dijebloskan ke Rutan Cipinang.

Ganja dan Penurunan Sistem Imun Tubuh

Penggunaan narkoba termasuk ganja seperti yang dilakukan Tio Pakusadewo jelas memberi dampak buruk bagi kesehatan. Terlebih di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang, ganja malah bakal membuat imunitas tubuh rusak.

Menurut laporan studi yang dipublikasi dalam European Journal of Immunology, ganja dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Dengan efek seperti itu, narkoba tersebut akan sangat berisiko bagi mereka yang memiliki kanker dan memicu terjadinya infeksi tertentu.

Baca Juga: Membahas Pro dan Kontra Peran Ganja di Dunia Medis

Laman Live Science menjelaskan, efek buruk ganja itu disebabkan oleh bahan kimia yang terkandung di dalam ganja. Bahan kimia tersebut memacu produksi sel-sel sistem kekebalan tubuh yang disebut sel-sel penekan yang berasal dari myeloid.

Nah, dengan munculnya sel penekan tersebut, sel sistem kekebalan tubuh yang harusnya melindungi tubuh dari infeksi atau sel kanker, malah merusak secara perlahan sistem kekebalan tubuh itu sendiri.

"Ganja merupakan salah satu narkoba yang paling banyak disalahgunakan di seluruh dunia dan sudah diyakini malah merusak kekebalan tubuh manusia. Ganja membuat penggunanya rentan terhadap infeksi dan munculnya beberapa jenis kanker," ungkap Prakash Nagarkatti, seorang profesor mikrobiologi dan patologi di Universitas California Selatan.

Nagarkatti dan timnya sebelumnya melakukan penelitian mengenai risiko ganja terhadap kerusakan sistem kekebalan tubuh. Ia dan tim memfokuskan studi pada cannabinoid, senyawa yang ditemukan di tanaman ganja, untuk melihat bagaimana sel negatif dalam ganja tersebut memengaruhi penekanan kekebalan tubuh dan pertumbuhan tumor.

Studi mereka termasuk senyawa penghilang rasa sakit yaitu delta-9 tetrahydrocannabinol (THC).

Para peneliti menyuntikkan THC ke satu kelompok tikus dan membandingkannya dengan kelompok yang tidak disuntik senyawa tersebut. Peneliti menemukan fakta bahwa tikus yang disuntikkan THC memiliki lebih banyak sel penekan kekebalan tubuh, daripada tikus yang tak disuntikan THC dalam penelitian ini.

Baca Juga: Ditangkap saat Pandemi Covid-19, Tio Pakusadewo Jalani Rapid Test

Berdasarkan penelitian itu, ganja yang mengandung myeloid terbukti menghasilkan sel penekan kekebalan tubuh yang mana ini mempermudah tubuh terinfeksi dan terpapar sel kanker. Pasien kanker pun diketahui memiliki lebih banyak sel penekan ini daripada orang sehat.

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih buruknya lagi sel penekan bisa memperlambat proses penyembuhan pasien kanker, bahkan sel tersebut berpotensi memunculkan sel kanker baru.

"Ganja itu seperti pedang bermata dua. Ini bermakna satu sisi ganja menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan kanker, satu sisi lagi ganja diketahui dapat membuka pintu peluang untuk mengobati gangguan seperti radang sendi, multiple sclerosis, lupus, dan hepatitis," terang Nagarkatti.

Imunitas Tubuh Buruk, COVID-19 Mudah Datang

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto selalu menyampaikan pesan agar tetap menjaga imunitas tubuh. Sebab jika imun yang baik maka virus tidak akan mudah menyerang.

"COVID-19 itu tergolong penyakit yang bisa sembuh sendiri atau self limiting disease. Karena itu, kita bisa menangkal virus tersebut dengan menjaga daya tahan tubuh yang baik," katanya pada 15 Maret 2020.

Menurut Yuri cara agar imun tetap baik yaitu mencegah diri dari stres, selalu mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga, serta tidur cukup.

Ia juga mengatakan hati yang gembira berdampak langsung ke kekebalan tubuh. "Perasaan gembira, tidak tertekan dan tidak stres sangat berpengaruh pada status perbaikan imunitas seseorang," ucap Yuri.

Sementara itu Ironwood Cancer and Research Centers melaporkan, menjaga sistem kekebalan tubuh harus menjadi prioritas semua orang saat pandemi COVID-19. Semakin baik kekebalan tubuh pasien positif COVID-19 maka semakin kecil keparahan infeksi yang dialami.

Sayangnya tidak ada obat-obatan farmasi yang dapat mengoptimalkan kesehatan kekebalan tubuh. Meski begitu, gaya hidup yang sehat, pencernaan yang baik, dan beberapa suplemen makanan tertentu dapat berperan mengoptimalkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi virus.

Tingkat nutrisi yang baik, tidur cukup, pengelolaan stres yang baik, dan aktivitas fisik dipercaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sistem kekebalan tubuh. Tak hanya itu, sistem pencernaan dan mikroba di dalamnya pun memiliki peran yang baik dalam menjaga kesehatan kekebalan tubuh.

Selain itu, beberapa viramin, mineral, dan bahan herbal telah menunjukkan beberapa manfaat dalam mendukung kekebalan tubuh dari virus.

"Penting untuk diingat, kami tak memiliki bukti tentang bagaimana intervensi ini secara spesifik akan berdampak pada COVID-19, tetapi kita bisa melihat bagaimana beberapa suplemen ini memengaruhi sistem kekebalan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari infeksi virus," demikian laporan Ironwood Cancer and Research Centers.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini