TAK pernah terbayangkan di pikiran Dwi Suryanto tentang adanya virus corona yang menjadi pandemi di masa sekarang. Bahkan SARS Cov 2 ini pun menjadi penyebab kematian banyak orang yang terinfeksi.
Angka kematian akibat Covid-19 pun per hari ini sudah tembus angka lebih dari 9.000. Semakin banyaknya korban Covid-19, Dwi Suryanto pun berkeluh kesah menjadi tenaga relawan pemulasaran jenazah.
Sangat berat tugas Dwi Suryanto saat harus memakamkan jenazah Covid-19 dari berbagai pengalaman. Tak jarang pun dia mendapat pengalaman terburuk saat menjadi relawan pemulasaran jenazah.
Dwi Suryanto yang bergabung menjadi relawan Palang Merah Indonesia DIY Yogyakarta ini awalnya mengaku takut, ragu, hingga akhirnya kini terbiasa menguburkan jenazah Covid-19. Tugasnya menjadi tenaga relawan pun belum selesai hingga pandemi berakhir.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Sehat yang Tanpa Sadar Mulai Terlupakan
"Awal-awal takut, ragu untuk ikut pemulasaran jenazah. Terus kebayang-bayang keadaan jenazah dan sempat terjadi beberapa kali, dengan saling menguatkan dan ikhlas sudah bisa dilalui," ucapnya saat Webinar Kisah Para Pejuang Kemanusiaan, Rabu 16 September 2020.
Dwi juga menceritakan apa yang dilakukan saat memulasarkan jenazah Covid-19. Dia bersama tim harus evakuasi yakni menjemput jenazah, menyediakan transportasi dan hingga memakamkan jenazah.
Satu hal pula yang dilakukan yakni memandikan jenazah sebelum proses pemakaman. Kegiatan ini harus dilakukan di rumah sakit sesuai protokol kesehatan.
Saat memulasarkan jenazah, Dwi kerap menghadapi berbagai pengalaman buruk. Dari mulai mendapatkan stigma dari masyarakat di lingkungan sekitarnya, kondisi cuaca saat memakamkan, juga ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang terbatas.
"Misalnya yang pernah terjadi saat cuaca panas di siang hari. Lokasi pemakaman yang cukup jauh. Namun demikian tugas yang diemban dapat diselesaikan dengan baik meskipun berjalan penuh tantangan," ungkapnya.
Bahkan, Dwi pun semakin menikmati tugasnya menjadi relawan pemulasaran jenazah. Setiap hari dia harus berjibaku dan bertemu mayat korban Covid-19.
Follow Berita Okezone di Google News