Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

BPOM Temukan Masih Ada Takjil Mengandung Formalin, Meskipun Jumlahnya Menurun

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Senin 17 April 2023 15:58 WIB
https: img.okezone.com content 2023 04 17 620 2800164 bpom-temukan-masih-ada-takjil-mengandung-formalin-meskipun-jumlahnya-menurun-uad5wJgekt.jpg Berburu Takjil. (Foto: Okezone)
A A A

TAKJIL memang kerap hadir di Bulan Puasa dan dijual banyak orang. Tapi, tidak semua orang menerapkan treatment yang sama pada makanan yang mereka jual. Ada saja oknum-oknum nakal yang menjual kembali makanan yang tidak laku pada hari sebelumnya, padahal mutunya sudah tidak bagus.

Salah satu yang digunakan untuk mengawetkan makanan tersebut adalah formalin. Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun mengawasi peredaran takjil, pada Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H Tahun 2023.

Dari data yang dipaparkan, diketahui bahwa terjadi penurunan angka temuan pangan berbahaya bagi kesehatan pada takjil atau pangan buka puasa.

"Dari 8.600 sampel takjil buka puasa di seluruh Indonesia, masih ada sekitar 1,1 persen takjil yang mengandung bahan dilarang digunakan untuk pangan," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito.

Bahan dilarang yang masih dipakai pada produk takjil, sambung Penny, adalah formalin, rhodamin, dan boraks. "Formalin terutama yang masih dipakai di produk takjil," jelasnya.

Angka temuan itu diketahui terus menurun dari tahun sebelumnya. BPOM menjelaskan, penurunan penggunaan bahan dilarang untuk pangan takjil dari tahun sebelumnya sebesar 7,3 persen. Menurut Penny, ini terjadi karena edukasi yang terus dilakukan oleh timnya, khususnya sebelum Ramadhan datang.

Follow Berita Okezone di Google News

"BPOM sebelum Ramadhan datang selalu mengumpulkan pengusaha atau pedagang takjil untuk memberikan informasi dan edukasi terkait standar mengolah pangan dan seperti apa pangan yang memenuhi standar pangan yang baik," kata Penny.

"Dan dari data ini, di mana angkanya terus menurun, kami berterima kasih sekali kepada pedagang dan pengusaha takjil yang sudah memahami pentingnya standar tersebut," ungkapnya.

Ya, walau masih ada 1,1 persen takjil yang mengandung bahan dilarang untuk pangan, BPOM memastikan sudah menindaklanjuti temuan sampel tersebut.

Salah satunya dengan menarik sampel dari pasar dan memberikan pemahaman kepada pemilik usaha untuk tidak lagi menggunakan boraks, formalin, dan rhodamin, untuk pangan khususnya takjil Ramadhan.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini