Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Tarif Cukai Rokok Naik di Tahun Ini, Apa Dampaknya?

Hafizhuddin , Jurnalis · Rabu 02 Agustus 2023 15:08 WIB
https: img.okezone.com content 2023 08 02 620 2856229 tarif-cukai-rokok-naik-di-tahun-ini-apa-dampaknya-DrAs9QkYjn.jpg Cukai Rokok Naik (Foto: Reuters)
A A A

JAKARTA - Tarif cukai hasil tembakau (CHT) alias cukai rokok naik pada tahun ini. Kenaikan cukai rokok pada 2023-2024, lalu apa dampaknya?

Kenaikan tarif cukai rokok ditanggapi pelaku industri hasil tembakau (IHT) sebagai pihak terdampak, khususnya segmen sigaret kretek tangan (SKT) yang merupakan industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja sebagai pelinting.

Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Hananto Wibisono menyoroti kenaikan cukai SKT sebesar 5% yang berlaku untuk tahun 2023-2024.

"Kami pada prinsipnya mengapresiasi upaya pemerintah memberikan kepastian usaha lewat kebijakan kenaikan cukai 2 tahun. Terlebih kenaikan cukai SKT lebih rendah dibandingkan kenaikan cukai rokok buatan mesin,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Namun Hananto mengharapkan adanya perhatian dan perlindungan lebih bagi sektor padat karya ini yang memiliki serapan tenaga kerja besar. Menurutnya kenaikan 5% masih tinggi. Idealnya cukai SKT tidak naik sebagai bentuk perlindungan konkret bagi SKT.

“Harap diingat, SKT memiliki peran signifikan sebagai pilar ekonomi masyarakat. Apalagi mengingat 98% pekerja SKT ini adalah perempuan dengan keterbatasan pendidikan dan ekonomi, yang merupakan tulang punggung keluarga,” ujar Hananto.

Hananto mengungkap, kebijakan kenaikan CHT berdampak pada biaya dan beban operasional sebuah pabrikan. Tekanan kenaikan cukai akhirnya membuat pabrikan dihadapkan pada pilihan untuk melakukan efisiensi biaya dengan merumahkan sebagian pekerjanya, atau bahkan terancam melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah bisa menerapkan kebijakan perlindungan SKT ini.

“Dalam artian tidak ada perubahan di tengah jalan. Sebab, jika di tengah-tengah berubah, artinya pemerintah menunjukkan tidak komitmen dan konsisten terkait kebijakan yang berdampak pada jutaan penghidupan dan menghilangkan kepastian usaha yang diberikan,” kata Hananto.

Follow Berita Okezone di Google News

Senada, Ketua Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Daerah Istimewa Yogyakarta (FSP PD DIY RTMM-SPSI) Waljid Budi Lestarianto juga mengomentari kebijakan cukai bagi SKT.

“Kebijakan cukai selalu menimbulkan keresahan di kalangan teman-teman SKT, yang di tingkat pembahasan kebijakan pun tidak pernah dilibatkan. Padahal selain aspek kesehatan, ada aspek sosial dan kesejahteraan pekerja yang perlu didengar,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan dukungan dan apresiasi kepada pemerintah untuk kebijakan CHT terutama pada perlindungan segmen padat karya. Dia berharap ke depannya Pemerintah selalu melibatkan unsur tenaga kerja dalam perumusan kebijakan. Dia juga berharap kebijakan yang berkaitan dengan sektor pertembakauan dapat melibatkan pekerja dan mempertimbangkan kesejahteraan baik dari sisi keterampilan maupun ekonominya.

“Ke depannya kami juga berharap ada pertimbangan terkait cukai di angka 0% atau tidak ada kenaikan cukai untuk produk SKT,” katanya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini