Di tengah pandemi virus corona, pemerintah memberlakukan physical distancing hingga pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan virus corona. Dampaknya perusahaan-perusahaan memberlakukan work from home (WFH) bagi para karyawannya.
Meski WFH kelihatannya menyenangkan namun ternyata memunculkan sejumlah masalah baru. Salah satunya adalah biaya pulsa yang membengkak yang dirasakan para karyawan. Sejumlah karyawan mengaku kepada Okezone bahwa jatah pulsa mereka melonjak drastis sejak diberlakukannya WFH.
Seorang jurnalis dari sebuah media, Bintang Novia mengaku menghabiskan banyak pulsa sejak media online tempatnya bekerja memberlakukan WFH.
"Biasanya saya dalam sebulan hanya menghabiskan Rp100 ribu untuk jatah pulsa. Namun sekarang baru tiga pekan sudah menghabiskan Rp400 ribu untuk paket data, bengkaknya parah banget," ujar Bintang, Kamis (15/4/2020).
Kebutuhan pulsa, terang Bintang, membengkak karena browsing, mencari bahan-bahan berita di media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan media sosial yang lain."Makan banyak pulsa deh," terangnya.
"Saat ini memang tidak ada solusi untuk masalah jatah pulsa yang membengkak. Namun setidaknya saya saat ini hemat di ongkos karena tak usah pergi ke kantor untuk bekerja, jadi setidaknya jatah ongkos transportasi saya alihkan untuk membeli pulsa," ujar Bintang.
Bintang juga mengaku harus berhemat saat membeli makanan untuk mengurangi pengeluaran. "Ya saat ini semua harus berhemat karena sesungguhnya kita tak tahu apa yang akan terjadi ke depan."
"Apalagi sekarang di tengah pandemi corona banyak kantor yang sudah sulit menggaji karyawannya. Maka, ya sebaiknya kita hidup hemat saat pandemi corona," pungkasnya.
Tak jauh beda dengan Bintang, Daulat yang merupakan pekerja di sebuah perusahaan komunikasi juga mengaku jatah pulsanya membengkak.
"Biasanya saya sebulan hanya menghabiskan Rp150 ribu untuk jatah pulsa paket data. Sejak WFH saya sudah menghabiskan Rp350 ribu untuk pulsa, jatah pulsa jadi bengkak banget," kata Daulat.
Ia mengaku, jatah pulsanya naik Rp200 ribu karena untuk rapat online, telekonferensi, mengunduh gambar-gambar dan video, nonton Youtube, dan nonton berbagai medsos lainnya untuk bahan pekerjaan.
"Saat tak WFH, saya biasanya sebulan cukup dengan paket data 20 GB, sekarang tambah jadi 50 GB karena WFH. Memang kebanyakan pulsa juga habis karena saya sering pakai aplikasi Zoom untuk menghubungi teman-teman kerja," terang Daulat.
Meski pulsa bengkak, Daulat hanya bisa pasrah saja. Hal terpenting pekerjaannya beres.
Baca juga: 5 Cara Sukses WFH, Komunikasi Jelas dan Jangan Gunakan Laptop di Kasur
Isabel pun mengaku menghabiskan banyak pulsa dengan diberlakukannya WFH. Sebagai seorang karyawan di bidang event organizer, berkomunikasi via WhatsApp memang harus dilakukan setiap hari untuk koordinasi.
"Namun jujur memang saya tak banyak keluar uang meski pulsa bengkak sebab di kosan saya sudah ada wifi. Jadi saya pakai paket data 12GB namun pakai wifi sampai 40 GB, lumayanlah numpang punya kos," terang Isabel tertawa.
Sejak WFH, Isabel memang jadi banyak menghabiskan pulsa untuk melihat berbagai macam tutorial Youtube, seperti tutorial makeup, cara bikin masakan, cara mengedit audio. Juga mendengarkan berbagai musik video yang ada di Youtube.
"Namun, saya paling banyak menghabiskan pulsa saat WFH untuk melihat video-video senam. Ya, soalnya kalau bosan dan untuk mengisi kegiatan saat WFH ya liat saja video-video senam lalu praktik biar sehat di tengah wabah corona," terang Isabel.
"Ya jujur saja, memang nonton video-video senam itu yang paling menghabiskan pulsa. Sebab diulang-ulang terus," katanya.
Kebanyakan orang, lanjut Isabel, lebih banyak menghabiskan pulsa saat WFH selain memang untuk keperluan kerja juga untuk keperluan hiburan. "Wajar sih, mungkin karena untuk mengusir rasa jenuh di rumah saja."
Lalu bagaimana cara menghemat pulsa saat work from home?
Follow Berita Okezone di Google News