DALAM beberapa waktu terakhir, teori herd immunity digadang-gadang sebagai salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi pandemi global virus corona (Covid-19), di samping kebijakan lockdown yang telah menyebabkan dampak besar pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Herd immunity merujuk pada istilah yang diterapkan untuk kekebalan alami suatu komunitas terhadap penyakit menular yang dapat dicapai dengan paparan atau vaksinasi. Sejauh ini belum ada vaksin untuk penyakit Covid-19, sehingga herd immunity baru bisa dicapai melalui paparan penyakit pada komunitas.
Ketika sebagian besar populasi, antara 70%-90% kebal terhadap penyakit menular, maka mereka akan memberikan perlindungan tidak langsung, atau kekebalan kawanan, bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit. Misalnya, jika 80% populasi kebal terhadap virus, empat dari setiap lima orang yang bertemu seseorang dengan penyakit tidak akan sakit dan dengan cara ini penyebaran penyakit dapat dikendalikan.
Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengecam herd immunity karena dianggap dapat menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa, masih ada negara-negara yang menggunakan metode ini dalam penanganan krisis virus corona baru. Penggunaan herd immunity dilakukan misalnya dengan tidak menerapkan penguncian yang ketat dan mengandalkan paparan virus agar kekebalan bisa tercapai.
Beberapa negara yang mengandalkan cara ini di antaranya:
Swedia
Negara Skandinavia ini menjadi contoh terdepan dari penerapan herd immunity dalam menghadapi Covid-19. Di saat negara sekitarnya menerapkan penguncian, Swedia tetap terbuka membiarkan warga tetap bersosialisasi seperti biasa, tak ada penutupan toko atau kegiatan massa bagi kelompok penduduk yang berisiko kecil.
Kepala ahli epidemiologi Swedia, Anders Tegnell mengatakan strategi negaranya dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah dengan memastikan "penyebaran infeksi lambat, dan bahwa layanan kesehatan memiliki beban kerja yang wajar".
Saat ini Swedia telah mencatat lebih dari 32.000 kasus Covid-19 dengan hampir 4.000 kematian, menurut penghitungan Worldometers.
Follow Berita Okezone di Google News