Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Surplus Neraca Perdagangan Positif untuk Ketahanan Ekonomi Indonesia

Rina Anggraeni, Jurnalis · Rabu 16 September 2020 09:33 WIB
https: img.okezone.com content 2020 09 16 620 2278474 surplus-neraca-perdagangan-positif-untuk-ketahanan-ekonomi-indonesia-lkfd5DX0d6.jpg Neraca Perdagangan Indonesia Surplus pada Agustus 2020. (Foto: Okezone.com/Pelindo I)
A A A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai surplusnya neraca dagang akan berkontribusi untuk ekonomi Indonesia. Tercatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD2,33 miliar pada Agustus 2020.

Direktur Esekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Agustus 2020 mencatat surplus USD11,05 miliar, meningkat signifikan dari capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit UD2,06 miliar.

Baca Juga: Neraca Dagang Surplus USD2,33 Miliar Bisa Sebabkan PHK Massal, Kok Bisa?

"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ujar dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (16/9/2020)

Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.

Sementara itu, surplus neraca perdagangan Agustus 2020 dipengaruhi oleh kembali surplusnya neraca perdagangan nonmigas dan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas.

Baca Juga: Neraca Dagang Indonesia Surplus USD2,3 Miliar di Agustus 2020

Neraca perdagangan nonmigas Agustus 2020 mencatat surplus USD2,67 miliar , sedikit menurun dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumya sebesar USD3,52 miliar.

"Perkembangan ini dipengaruhi tetap terjaganya ekspor nonmigas, terutama pada komoditas besi dan baja, logam mulia serta lemak dan minyak hewan/nabati," katanya.

Sementara itu, impor nonmigas khususnya pada kelompok barang konsumsi dan bahan baku, meningkat, sejalan mulai membaiknya aktivitas ekonomi pascarelaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Adapun neraca perdagangan migas masih mengalami defisit, yakni sebesar USD0,34 miliar, dipengaruhi oleh penurunan ekspor migas, terutama komoditas hasil minyak.

Follow Berita Okezone di Google News

(fbn)

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini