Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Tuntunan Sholat Berjamaah di Rumah Lengkap dengan Doanya

Abu Sahma Pane, Jurnalis · Senin 30 Maret 2020 16:38 WIB
https: img.okezone.com content 2020 03 30 620 2191305 tuntunan-sholat-berjamaah-di-rumah-lengkap-dengan-doanya-WT6lajiV6K.jpg Ilustrasi. Foto: Shutterstock
A A A

PANDEMI Virus Corona (COVID-19) yang belum selesai membuat ulama dan umara mengimbau masyarakat Muslim di Indonesia untuk mengganti sholat berjamaah di masjid menjadi berjamaah di rumah. Imbauan tersebut dikenal dalam tagar #dirumahaja

Imbauan sholat berjamaah di rumah juga tertuang dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 1 tahun 2020. Lalu bagaimana sebenarnya hukum mengganti sholat berjamaah di masjid dengan berjamaah di rumah saat pademi COVID-19?

"Hukum meninggalkan sholat fardhu berjamaah maupun sholat Jumat saat sedang ada wabah hukumnya sunah," ujar ulama kondang Ustads Abdul Somad sebagaimana dikutip dari video ceramahnya yang diunggah ke akun Instagram @ustadzabdulsomadofficial.

Hal senada juga disampaikan Ustad Adi Hidayat sebagaimana dipantau hari ini, Senin (30/3/2020) di akun instagram @kajianustadzadihidayat. Dalam rekaman itu ia menyampaikan jika suatu wilayah aman dari wabah corona, maka mereka dapat melakukan sholat berjamaah di masjid seperti biasa.

Namun jika di wilayah tersebut sudah ada yang terpapar virus corona, maka sebaiknya tidak usah pergi sholat berjamaah ke masjid. Ia juga menekankan sholat berjamaah di rumah saat pandemi COVID-19, pahalanya sama dengan sholat berjamaah di masjid saat situasi normal.

"Jadi cukup kerjakan sholat di rumah, di rumah pun kalau biasa ke masjid pahalanya sama dengan ke masjid," ujarnya.

Baca Juga: Ini Doa Sholat Berjamaah di Rumah saat Pandemi COVID-19

Sementara itu kata Guru Fikih Pondok Pesantren Al-Masthuriyah Ustadz Mumu Mudzakir mengatakan, ketika Muslim sholat di rumah maka sebaiknya dilakukan berjamaah. Sebab sholat berjamaah memiliki banyak keutamaan. "Sholat berjamaah memiliki banyak keutamaan serta lebih baik daripada salat sendirian," ujarnya kepada Okezone, Senin (30/3/2020).

Lebih lanjut ia memaparkan Rasulullah sangat menganjurkan untuk melaksanakan sholat berjamaah, seperti dijelaskan dalam salah satu riwayat hadist berikut ini:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً»

Artinya: "Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, sholat jamaah itu sungguh lebih utama (afdhal), daripada salat yang dilakukan dengan sendiri. (ibarat) satu berbanding dengan dua puluh tujuh derajat" (HR. Bukhari-Muslim)

Selain itu, keutamaan sholat berjamaah lainnya adalah para malaikat akan diutus oleh Allah untuk mengangkat dosa-dosa umat Islam yang melaksanakannya, baik di rumah maupun di masjid.

Baca Juga: Hukum Menangguhkan Sholat Berjamaah di Masjid, Ini Kata Abdul Somad

"Keutamaan sholat berjamaah lainnya adalah menjadi washilah terhindar dari segala marabahaya, terhindar dari api neraka, dan pahala yang berlipat hingga 40 kali lipat," ucap Mumu Mudzakir.

Lebih lanjut ustadz Mumu Mudzakir memaparkan syarat sah sholat berjamaah, yaitu:

1. Dipilih imam sholat yang fasih bacaannya, baligh, serta paham tata cara salat berjamaah.

2. Ada makmum, yakni sebagai orang yang sholat mengikuti imam.

3. Gerakan makmum menyesuaikan dengan imam. Misalnya ketika imam sujud, rukuk maka makmum harus mengikutinya. Namun dengan syarat gerakannya tidak mendahului, atau memperlambat.

4. Tempat sholat berjamaah bisa dilakukan di mana saja asalkan tempatnya suci dan terhindar dari najis.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Cukup Kerjakan Sholat Berjamaah di Rumah

Follow Berita Okezone di Google News

Selain itu ustadz Mumu Mudzakir menegatakan, imam dan makmum| memiliki aturannya sendiri, seperti dalam mengatur shaf sholat. Berikut ini adalah aturannya:

Imam:

1. Imam berdiri di barisan paling depan, dan memastikan bahwa sebelum berjamaah dimulai, makmum sudah siap serta shafnya rapi. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»

Artinya: "Dari Anas bin Malik R.A., berkata, Rasulullaah SAW., bersabda: Luruskanlah shaf-shaf kalian semua, karena sesungguhnya meluruskan shaf tersebut merupakan bagian dari sempurnanya sholat" (HR. Muslim).

2. Sebelumnya, imam menunggu adanya iqomah atau qomat sebagai tanda sholat berjamaah akan dimulai.

3. Imam membaca niat, Surah Alquran dan harus membacanya lebih keras agar makmum dapat mendengarnya.

4. Sebagai imam harus hafal dan fasih dalam membaca surah yang akan dilafalkan.

Makmum:

1. Merapikan shaf atau barisan sholat walaupun makmumnya hanya sedikit, misalnya sholat berjamaah di rumah dengan keluarga (istri dan anak-anak).

2. Membaca surah dengan nada rendah, tidak seperti imam yang harus mengerasakan suaranya. Setelah imam membaca Al Fatihah, lalu makmum menjawan Aamiin (untuk sholat Subuh, Magrib, Isya).

3. Makmum mengikuti gerakan sholat imam, namun tidak mendahului dan memperlambatnya (gerakan). Contohnya, jika sholat subuh berjamaah, ketika imam membaca doa qunut makam makmum harus mengikutinya, walau biasanya tidak pernah (membaca qunut).

4. Ketika imam lupa akan salah satu ayat, maka makmum wajib mengingatkannya dengan mengucapkannya dengan nada sedikit keras agar imam dapat mendengarnya.

5. Kemudian, saat imam tiba-tiba batal sholat maka salah satu makmum harus langsung menggantikannya, yakni dengan maju beberapa langkah ke depan untuk menggantikannya.

"Sedangkan setelah sholat berjamaah membaca wiridan atau zikir dibaca bersama-sama. Dan ketika berdoa makmum cukup mengamininya," tutur Mumu Mudzakir.

Lalu bagaimana bacaan doa sholat berjamaah? Berikut ini adalah salah satu contoh doanya:

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَصِحَّةً فِى الْبَدَنِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ. رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Artinya : "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebahagiaan dalam agama, dunia, dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, jauhkanlah kami dari siksa api neraka, dan ampunan pada saat pelaksanaan hisab.Ya Allah, janganlah Engkau goyahkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini