Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Ini Alasan Mengapa Masyarakat Sukar Melakukan Physical Distancing

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Selasa 31 Maret 2020 09:45 WIB
https: img.okezone.com content 2020 03 31 620 2191614 ini-alasan-mengapa-masyarakat-sukar-melakukan-physical-distancing-1ekgrpUjEC.jpg Physical Distancing (Foto: NYTimes)
A A A

Kunci utama mencegah penyebaran virus corona adalah melakukan physical distancing serta memperkuat imunitas tubuh. Physical distancing sendiri merupakan jaga jarak fisik antar individu. Bahkan jaga jarak fisik antar individu dalam satu keluarga di dalam rumah guna memutus rantai penularan virus corona.

Melakukan physical distancing merupakan hal yang tak mudah bagi masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa hidup bersosialisasi dan penuh gotong royong. Pakar sosiolog pun membenarkan hal ini.

Sosiolog UNS Solo, Dr. Drajat Tri Kartono mengatakan, langkah jaga jarak sosial atau physical distancing sejutinya merupakan imbauan resmi dari World Health Organization (WHO) yang perlu disosialisasikan dengan baik.

(Baca Juga : Kenapa Physical Distancing Selama 14 Hari Itu Penting?)

Jaga jarak aman

"Sebab, tingkat kesadaran dan budaya masyarakat Indonesia tidak sama dengan rakyat negara lain. Latar belakang budaya Indonesia yang kuat membuat langkah jaga jarak sosial sulit diterapkan," ujar Dr. Drajat.

Dr. Drajat mencontohkan, budaya pekewuh yang mendarah daging di kultur masyarakat Jawa, khususnya di Kota Solo, menjadi salah satu kendala. “Sikap pekewuh yang melekat dalam mayoritas warga Solo membuat mereka tetap menghadiri kegiatan berkelompok. Salah satunya kegiatan rewang, atau hajatan di desa,” terang Dr. Drajat.

(Baca Juga : Cegah Penularan COVID-19, Kakek-Nenek Tetap Physical Distancing saat Main Bareng Cucu)

Selain itu, beberapa ritual ibadah masih dilakukan bersama tanpa jaga jarak sosial dengan memegang teguh kepercayaan akan dilindungi Tuhan. Padahal, pemerintah sudah mengimbau warga melakukan semua kegiatan di rumah.

Wabah corona harus diputus penyebarannya

Dr. Drajat menjelaskan, dibutuhkan peran tokoh masyarakat yang sangat berpengaruh untuk mensosialisasikan langkah physical distancing. Sebab langkah itu hanya sukses jika ada solidaritas dan kemauan di kalangan masyarakat.

(Baca Juga : Physical Distancing dengan Berjemur, Netizen Gagal Fokus Lihat Penampilan Yuni Shara)

Seperti dilansir dari Solopos.com, Selasa (31/3/2020), solidaritas menjadi hal penting untuk saat ini. Tim medis sudah berupaya dan berjuang keras untuk mengobati para penderita COVID-19.

(Baca Juga : Beda Social Distancing dan Physical Distancing, Mana Istilah yang Lebih Tepat?)

"Pemerintah berusaha melakukan pencegahan dengan berbagai kebijakan dan tindakan. Masyarakat yang proaktif yang mendukung kebijakan physical distancing sangat dibutuhkan negara saat ini,” pungkasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini