Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Rupa-Rupa Sudut Pandang Pesantren Menyikapi COVID-19

Abu Sahma Pane, Jurnalis · Selasa 31 Maret 2020 17:13 WIB
https: img.okezone.com content 2020 03 31 620 2191943 rupa-rupa-sudut-pandang-pesantren-menyikapi-covid-19-uU6r8s8c0m.jpg Ilustrasi. Foto: Breibart
A A A

JUMLAH kasus virus corona (COVID-19) dari hari ke hari terus bertambah, kemarin hanya 1.414 orang yang positif terjangkit, namun kini sudah mencapai 1.528, kemudian 136 meninggal, dan 81 orang yang sembuh.

Sejak membaca potensi peningkatan jumlah pasien corona, ulama dan umara (pemerintah) sebenarnya langsung menyerukan agar segala aktivitas melibatkan orang banyak dikurangi, dan lebih banyak berkegiatan di rumah.

"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah. Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong menolong ,dan bersatu padu, gotong royong," ujar Presiden Joko Widodo pada Minggu 15 Maret 2020, tepatnya saat kasus corona masih 117 alias jauh di angka sekarang.

Namun seperti biasa, imbauan dari umara selalu disikapi secara berbeda-beda. Contohnya masing-masing layananan pendidikan berbasis Islam, yaitu pesantren menyikapinya secara berbeda. Ada yang meliburkan atau memulangkan santrinya, dan ada yang tetap melanjutkan proses belajar mengajar sambil menerapkan sejumlah langkah antisipasi.

Baca Juga: Abdul Somad Ungkap Seruan Rasulullah Terkait Penyakit Menular

Contoh yang memulangkan santri adalah Pondok Pesantren Daarut Tauhid, yakni pada Sabtu 1 Maret 2020. Pengasuh pesantren itu, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengatakan melalui akun Instagramnya @aagym, pemulangan santri dilakukan sebagai ikhtiar pencegahan penularan COVID-19.

"Mencermati perkembangan info ter-update virus corona, dalam upaya memaksimalkan ikhtiar dan mencegah penyebarannya, Pesantren Daarut Tauhiid memutuskan menghentikan semua kegiatan belajar mengajar di pesantren, mengembalikan para santri untuk belajar di rumah," demikian kutipan instruksi Aa Gym tersebut.

Baca Juga: Begini Penerapan Physical Distancing di Pondok Modern Darrusalam Gontor

Sejalan dengan kebijakan Aa Gym, Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, juga memulangkan santrinya secara bertahap mulai 25 Maret 2020. "Santri akan dipulangkan ke tempat masing-masing dan melanjutkan pembelajaran mandiri dengan disertai bimbingan orangtua,” ujar Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng Ustadz Iskandar sebagaimana dikutip dari laman resmi Tebuireng.

Kebijakan memulangkan santri Ponpes Tebuireng sebenarnya merupakan opsi terakhir setelah pengurus sebelumnya membuat kebijakan physical distancing dan karantina mandiri. Namun ternyata itu dirasa belum cukup sehingga santri dipulangkan.

Baca Juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Aa Gym Tutup Masjid Daarut Tauhid 

Follow Berita Okezone di Google News

“Memulangkan santri ini pada dasarnya adalah langkah Pesantren Tebuireng untuk mencegah penularan virus covid-19 di lingkup pesantren. Kebijakan ini adalah langkah yang tepat untuk kebaikan santri maupun pesantren ke depannya,” tutur H. Lukman Hakim, Mudir Pondok Putra Pesantren Tebuireng.

Lebih lanjut seperti dijelaskan di awal, lain pengurus lain kebijakan. Buktinya pengurus Pondok Pesantren Salman Al Farisi, mereka memilih menerapkan karantina mandiri dibandingkan memulangkan santri.

"Kami menerapkan karantina mandiri dan pembatasan akses baik dari dalam ke luar atau dari luar ke dalam. Selain itu physical distancing dilakukan hanya dengan pihak luar," ujar Direktur Pondok Pesantren Salman Al Farisi, Ustadz Sanif Alisyahbana saat dihubungi Okezone, Selasa (31/3/2020).

Lebih lanjut, kata Ustadz Sanif, ada beberapa alasan mengapa Ponpes Salman Al Farisi tidak meliburkan dan memulangkan santri, antara lain:

1. Kondisi sekitar pesantren yang masih relatif kondusif

2. Wilayah santri seperti kota Solo lebih kondusif dari wilayah lain, dan

3. Mayoritas ustadz atau pengajar di pesantren tinggal dalam kompleks bersama santri.

Sedangkan pengurus Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur, tetap buka dan menerapkan physical distancing dalam pencegahan penularan virus corona (COVID-19).

“Dalam rangka melindungi dan menjaga santri, guru, dan Kulliyatu-l-Muallimin Islamiyah (KMI), serta keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dari risiko penyebaran corona virus (COVID-19) di lingkungan PMDG,” demikian tujuan physical distancing tersebut sebagaimana keterangan tertulis dari PMDG yang diterima Okezone beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut physical distancing yang diterapkan di pondok tersebut yakni dengan tidak melakukan kontak fisik secara langsung, Misalnya tidak bersalaman, tidak berpelukan, dan lain-lain.

"Menghindari kontak fisik langsung (salaman, berpelukan, cium tangan, kegiatan massal, dan sebagainya," demikian dijelaskan dalam naskah maklumat PMDG.

Selain itu wali santri dilarang bertamu atau mengujungi keluarga yang ada di pesantren. Sedangkan jika terpaksa menerima tamu, maka harus diadakan pengecekan suhu dengan thermometer gun, serta sterilisasi ringan dengan hand sanitizer atau disinfektan.

Sebagai penutup, ada baiknya kita menyimak sabda Rasulullah terkait serangan wabah penyakit. Dengan mencermati sabda sang Nabi Insya Allah jadi petunjuk untuk Muslim dan seluruh manusia umumnya dalam menghadapi COVID-19.

Rasulullah shalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ الطَّاعُونَ بِأَرْضٍ، فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأرْضٍ، وأنْتُمْ فِيهَا، فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا. متفق عَلَيْهِ

“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Ulama kondang Ustadz Abdul Somad juga memaparkan, Rasul pernah bersabda, "Larilah dari orang kena penyakit menular seperti engkau lari dari singa."

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini