JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, tingkat kematian virus corona di Ibu Kota bekisar pada angka 4,1 persen. Menurutnya nilai ini sama persis dengan ambang batas global, dan berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 4,9 persen.
"Tingkat fatality casenya, tingkat kematian 4,1 persen, ini sama persis rata-rata global yang juga 4,1 persen dan ini dibawah rata-rata nasional yang 4,9 persen," ucap Anies melalui video yang diunggah Pemprov DKI, Jumat 24 Juli 2020.
Sementara itu, lanjut Anies, angka positivity rate Covid-19 di Jakarta secara kumulatif mencapai 5,2 persen. Angka ini berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 12,3 persen. Namun ia mengakui angka tersebut berada di atas rekomendasi ideal WHO yakni 5 persen.
"Jadi maksimal (positivity rate rekomendasi WHO) 10 persen, idealnya 5 persen, kita 5,2 persen, apakah berarti Jakarta aman? Tidak, belum," tegasnya.
"Mengapa? justru kita harus waspada karena dua Minggu terakhir ini niai positivity rate (di DKI) menunjukkan tren meningkat. Tiga Minggu lalu positivity rate Jakarta 4,8 persen, dua Minggu lalu 5,2 persen, dan seminggu terakhir jadi 5,9," tambah Anies.
Per 24 Juli 2020, Anies memaparkan di Jakarta terdapat 297 kasus positif corona baru. Dengan demikian total kasus akumulatif mencapai 18.365. Dari seluruh kasus positif terdapat 11.552 atau 63 persen pasien yang sudah dinayatakan sembuh.
"Sedangkan 6.058 adalah kasus aktif artinya masih dirawat atau masih isolasi diri. Kemudian jumlah meninggal sebanyak755 orang," tutup Anies.
Follow Berita Okezone di Google News
(amr)