Makanan ini dibagikan tiga kali, pagi, siang, dan malam, masing-masing 6000 nasi kotak. Dapur umum yang didirikan ini diharapkan bisa mencukupi kebutuhan para santri selama menjalani masa karantina 14 hari.
"Ada bantuan dari Gugus Tugas dan dari masyarakat Banyuwangi berupa bahan makanan, minuman herbal, susu, dan vitamin, serta suplemen kesehatan bagi santri dalam perawatan. Proses peningkatan imun bukan hanya diberikan kepada santri yang diisolasi tapi juga diberikan kepada santri-santri sehat yang berada di dalam pesantren," tutur dia.
Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, lanjut Zayadi, saat ini seluruh aktivitas pondok dihentikan dan dilakukan karantina masal. Seluruh akses ke pondok pesantren juga ditutup tidak boleh ada yang keluar masuk.
"Selama masa karantina, akses ke pondok dijaga ketat oleh 1 SSK tim gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP Pemkab Banyuwangi," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(put)