JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per 26 Agustus 2020 sebesar Rp192,53 triliun. Realisasi ini baru mencapai 27,7 persen dari pagu anggaran senilai Rp695,2 triliun.
Rinciannya, dana yang terserap di sektor kesehatan baru Rp12,3 triliun, perlindungan sosial Rp101,06 triliun, sektoral k/l dan pemda Rp14,91 triliun, insentif usaha Rp17,23 triliun, dukungan UMKM Rp17,03 triliun, dan dana yang dialokasikan untuk pembiayaan korporasi belum terserap satu persen pun.
Okezone merangkum beberapa fakta dampak yang dialami Indonesia bila pencairan Dana PEN berjalan seret:
Baca juga: Ekonomi Indonesia Banyak di 'Obok-Obok'
1. Dunia Usaha Bisa Kolaps
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menyebut bila anggaran itu tak segera direalisasi dikhawatirkan bisa membuat pelaku usaha kolaps. Karena, kini mereka membutuhkan suntikan dana untuk tetap eksis di dunia usaha Tanah Air.
"Seharusnya pemerintah meningkatkan penyerapan, agar bantuan bisa didistribusikan secara cepat dan tepat. Masyarakat dan dunia usaha bisa terbantu, tidak kolaps," kata Piter saat dihubungi, Senin (31/8/2020).
Baca juga:Tak Terapkan Protokol Kesehatan, Erick Thohir Ancam Tutup Pabrik
2. Penyerapan Dana PEN Seret, Pengusaha Nilai Ekonomi Indonesia di 2020 Berujung Negatif
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdan menilai pertumbuhan ekonomi sulit untuk menjadi positif bila pemerintah lamban dalam penyerapan dana PEN. Sebab, dunia usaha kini amat membutuhkan stimulus itu aga tetap eksis dalam menjalani usahanya.
"Untuk bisa positif di akhir tahun sangat tergantung pada effort pemerintah sendiri dlm mendistribusikan stimulus-stimulus PEN," kata Shinta saat dihubungi, Selasa (1/9/2020).
3. Penyerapan Dana PEN Lamban, Dunia Usaha Stagnan
Menurut dia, lambannya pemerintah dalam menyerap dana PEN membuat iklim dunia usaha bergerak stagna di kuartal III-2020.
"Ini bukan hal yang mudah karena hingga tengah kuartal III ini pun pelaku usaha merasakan peningkatan konsumsi tidak cukup signifikan," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News