Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Ruam Kulit seperti Dialami Dewi Perssik Jadi Gejala Covid-19, Ini Penjelasan Lengkapnya

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Senin 28 Desember 2020 13:31 WIB
https: img.okezone.com content 2020 12 28 620 2334929 ruam-kulit-seperti-dialami-dewi-perssik-jadi-gejala-covid-19-ini-penjelasan-lengkapnya-aA7zmB9Upo.jpg Ilustrasi pasien covid-19. (Foto: Shutterstock)
A A A

GEJALA ruam kulit dialami penyanyi dangdut Dewi Perssik saat mengalami positif covid-19. Tidak banyak pasien terpapar virus corona mengalami gejala ini, maka itu Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan ruam kulit sebagai gejala tidak umum.

Dalam studi yang dilakukan ZOE, hanya 17 persen dari 12.000 koresponden yang diwawancara mengalami gejala ruam kulit. Gejala tersebut bisa muncul sebagai satu-satunya gejala atau juga gejala pertama dari infeksi covid-19.

Baca juga: Dewi Perssik Positif Covid-19 dengan Gejala Ruam Kulit, Normalkah? 

Menjadi pertanyaan banyak orang, bagaimana bisa infeksi covid-19 yang menyerang sistem pernapasan juga merusak kulit?

Menurut dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dr Stevy Dian Fitriani SpKK MKes, dunia medis bisa menjelaskan bagaimana covid-19 mampu merusak sistem jaringan kulit, salah satu gejalanya adalah ruam kulit.

"Ruam kulit itu terjadi karena inflamasi atau peradangan yang sistemik atau menyeluruh, jadi bisa terjadi juga pada kulit. Mekanisme terjadinya ruam kulit pada infeksi virus itu dimulai saat virus masuk ke dalam tubuh. Infeksi karena virus itu akan menyebabkan kerusakan sel akibat invasi dari virus (organisme patogen), produksi toksin oleh organisme tersebut dan respons imun seseorang," terang dr Stevy kepada Okezone belum lama ini.

Dewi Perssik mengalami ruam merah saat positif covid-19. (Foto: Instagram @dewipersikreal)

Jadi, ruam kulit itu sebagai akibat dari terjadinya inflamasi atau peradangan akibat infeksi karena kuman penyakit, salah satunya bisa akibat virus.

Kalau bicara soal ruam kulit, maka Anda pun akan beranggapan bahwa apakah biang keringat juga masuk ke kelompok gejala covid-19?

Menjawab hal tersebut, dr Stevy menjelaskan bahwa ruam kulit yang dialami pasien covid-19 menambah gejala penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi virus SARS-COv2.

"Ruam tersebut bisa muncul di beberapa bagian tubuh dan bisa menyerupai ruam pada penyakit campak, cacar, atau alergi. Nah, kalau ruam merah, itu berkaitan dengan imunitas tubuh dalam melawan virus SARS-CoV2 atau bisa juga karena efek samping obat-obatan," jelasnya.

Baca juga: Supaya Cepat Sembuh, Pasien Covid-19 Wajib Hindari 5 Asupan Ini 

Lebih lengkapnya, dr Stevy menerangkan bahwa ada enam kategori ruam kulit yang bisa dikategorikan sebagai gejala covid-19, masing-masing adalah:

1. Ruam makulopapular

Ini merupakan keluhan paling umum. Cirinya tampak seperti bintik kemerahan pada wajah, badan, lengan, atau tungkai bawah. Mirip seperti campak.

2. Covid toes

Kondisi ini bisa dikenali dengan jari-jari kaki yang membengkak, lecet, gatal, nyeri kadang melepuh disertai cairan atau nanah di dalamnya.

3. Urtikaria atau biduran atau kaligata

Kondisi ini yaitu bentol kemerahan yang disertai gatal. Bisa muncul di bagian badan mana pun.

4. Ruam vesikuler

Gejala ini dikenali seperti melepuh kecil berisi cairan seperti cacar air, ditemukan di 1 persen kasus covid-19.

5. Ptechiae atau purpura

Kalau gejala ini ialah bintik kecil keunguan yang disebabkan perdarahan di bawah permukaan kulit. Bisa muncul di lengan, kaki, perut, atau kelopak mata, dan mulut.

6. Livedo racemose

Jenis ruam ini biasa berwarna merah atau kecoklatan dengan pola seperti jaring, karena menyempitnya pembuluh darah.

Follow Berita Okezone di Google News

Di sisi lain, Okezone pun coba menanyakan kepada dr Stevy bagaimana kemudian masyarakat mengenai ruam kulit itu sebagai gejala covid-19? Apakah ada gejala lain yang bisa dijadikan patokan agar kepanikan bisa diredam?

Ya, dalam kebanyakan kasus, pasien covid-19 yang mengalami gejala ruam kulit mengeluhkan juga gejala "basic" dari covid-19 seperti demam. Dokter Stevy pun menyarankan agar masyarakat tidak melakukan self-diagnostic yang keliru karena akan merugikan diri sendiri.

"Kami tidak bisa langsung mendiagnosis ruam kulit sebagai covid-19. Kami tetap harus melakukan anamnesa atau 'taking history' untuk tahu apakah ada gejala lain yang menyertai ruam kulitnya," ujarnya.

Baca juga: Selain Dewi Perssik, Penyintas Covid-19 Ini Juga Ungkap Alami Ruam Merah 

Oleh karena itu, sambung dia, sangat direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti tes laboratorium, swab PCR, rontgen, Thorax, bahkan CT Scan.

Supaya masyarakat tidak makin panik, dr Stevy menyarankan agar mereka yang memiliki ruam kulit datang ke fasilitas kesehatan dengan beberapa kondisi ini.

"Bila ruam kulitnya tidak kunjung sembuh atau bahkan meluas dan disertai gejala-gejala lain seperti demam, batuk, pilek, gangguan penciuman, diare, dan yang lain," tambahnya.

Sementara itu, apakah ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat Anda menyadari punya ruam kulit?

1. Mengatasi gatal dengan mengonsumsi antihistamin.

2. Membersihakn kulit secara lembut dengan sabun dan memberikan pelembap pada kulit.

3. Dapat diberikan obat oles berupa bedak atau krim anti-alergi.

4. Bila ruam tidak hilang dalam dua hari, lalu makin luas, muncul rasa gatal yang semakin parah hingga menggang aktivitas, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan jenis ruam dan pengobatannya.

5. Catat, ruam akibat infeksi bakteri, infeksi jamur, atau infeksi virus itu biasanya diatasi dulu infeksinya dengan antibiotik, antijamur, atau antivirus. Kalau infeksinya sudah teratasi, maka ruamnya pun akan ikut menghilang.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini