Namun, ada kemungkinan lain yang dipakai peneliti dalam menyikapi masalah ini, yaitu ketika jaringan lemak menumpuk, itu menjadi hipoksia atau kekurangan oksigen. Ini pun menjadi faktor yang dapat mengaktifkan jalur inflamasi dalam tubuh.
Walsh pun berpendapat bahwa ketika sel-sel lemak yang membesar mulai mati, tubuh mengalami kesulitan membersihkan diri dari jaringan ini. Kondisi tersebut berkontribusi pada banyak toksisitas dan memicu kaskade di mana segala macam hal buruk dapat terjadi.
Lebih lanjut, pola makan yang buruk juga dikatakan dapat meningkatkan peradangan. Menurut makalah yang diterbitkan pada 2019 di jurnal Nutrients, diet Barat yang tinggi gula dan lemak jahat dan rendah karbohidrat kompleks, serat, dan mikronutrien sehat, dengan sendirinya merupakan faktor risiko 'metaflammation' atau peradangan metabolik kronis, terutama mereka yang obesitas.
"Pola makan yang buruk mengubah komposisi mikrobioma usus, mendorong produksi racun mikroba termasuk lipopolisakarida (LPS). Obesitas dapat meningkatkan permeabilitas usus terhadap racun tersebut yang juga dikenal sebagai kebocoran usus dan ini memungkinkan pelepasan ke dalam darah," terang laporan tersebut.
"Ketika tubuh merasakan LPS ekstra, itu menginduksi respons inflamasi dari sel-sel kekebalan," tambah laporannya.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)